MGIM-54

666 36 1
                                    

HAPPY READDING!

Seusai membersihkan diri, Kesya kembali lagi ke rumah sakit untuk membicarakan hal penting. Karena orang-orang yang akan ia ajak bicara memang sedang berada di rumah sakit.

Memasuki ruangan serba putih milik Aldo dan menemukan yang lainnya juga ada di dalam sana.

Aldo menyambut Kesya dengan senyuman manisnya, sampai-sampai Kesya salting dibuatnya. Tapi Kesya harus stay cool buat jaga image ya kan.

"Hi sayang, gimana?" Tanya Aldo.

"Beres." Balas Kesya mantap. Lagian mayat Clara juga udah dikasih ke peliharaannya Samuel.

"L-lo beneran bunuh dia?" Gryson tergagap saat bertanya pada Kesya.

"Iya."

"Terus, l_."

"Sstt.. Lan, tolong panggilin Leona di ruangan Lion, bisa?" Kesya memotong pertanyaan yang akan diajukan Gryson padanya, ia sudah tahu jika Gryson akan bertanya lagi akan hal itu.

"Oke, tunggu." Jawab Alan.

Mereka semua bertanya-tanya, apa yang ingin dibicarakan Kesya sampai-sampai Leona juga turut dipanggil?

Tak lama Alan pergi, ia kembali dengan Leona di belakangnya yang langsung memeluk Kesya dengan senang. Dan Kesya juga membalasnya dengan senang hati.

"Kenapa lo manggil gue Sya? Kangen yaaa" Goda Leona antusias.

"Iya, gue kangen sama lo. Tapi ada hal lain yang mau gue omongin sama kalian."

"Kenapa sih yang? Serius banget keknya."

"Denger dulu."

Kesya menghela napas panjang, bersiap untuk berbicara.

"Sebelumnya, gue mau minta maaf sama kalian. Karena gue, kalian semua jadi keseret ke dalam masalah gue. Sekarang lo semua udah tahu siapa gue sebenernya, gue bukan Kesya yang dulu. Gue yang sekarang bukan cewek baik-baik, gue pembunuh, udah banyak nyawa melayang di tangan gue. Gue gak sebaik yang kalian kira selama ini."

"Sya.." Panggil Leona menatap sendu sahabatnya ini.

"Jangan potong dulu." Mereka mengangguk mempersilahkan Kesya kembali berbicara.

"Dunia gelap gue terlalu bahaya buat kalian kalau masih deketan sama gue. Maka dari itu, gue putusin bakal pergi ke luar negri."

Deg!

"Sayang, kamu mau ninggalin aku?" Tanya Aldo, ia tak sanggup jika harus berpisah dari Kesya.

"Iya, karena itu jalan terbaik buat nyelametin kalian sebelum semuanya benar-benar selesai. Gue gak mau ada korban lagi di antara kita, ini masalah gue, gue harus nyelesaiin sendiri. Nanti bakal ada saatnya kita bisa barengan lagi." Ucap Kesya membuat semuanya merasakan hal aneh dalam diri masing-masing.

"T-tapi aku gak mau jauhan dari kamu yang."

Dalam hati Kesya ia juga tak siap dengan perpisahan ini, tapi demi keselamatan mereka, biar ia yang menjauh.

"Maaf, aku gak bisa. Sebaiknya kita udahan aja, aku gak mau kamu jalin hubungan yang gak pasti. Aku di sana gak tahu bakal selamat atau nggak, aku nggak bisa jamin itu semua. Lebih baik mulai dari sekarang kamu membiasakan diri tanpa aku ya?"

"NGGAK! Kamu apa-apaan sih?! Aku nggak mau putus dari kamu! Terserah kamu mau gantung hubungan kita atau gimana lah, intinya aku gak mau putus!" Marah Aldo, ia tak ingin berpisah dari Kesya.

Semua orang menatap mereka sendu, apakah hubungan mereka akan benar-benar berakhir sampai di sini?

"Sya, lo pikirin dulu ini semua baik-baik." Sahut Alan merasa iba pada Aldo yang wajahnya kini terlihat kusut.

My Girlfriend Is Mafia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang