MGIM-34

723 35 1
                                    

Happy reading♡
Btw jangan loncat-loncat dong bacanya:)

Pagi hari yang cerah tidak mencerminkan perasaan Leona saat ini. Ia kesal karena Kesya yang tidak bisa dihubungi, lalu acara dinnernya tadi malam dengan Lion juga tak seperti apa yang diharapkannya. Leona pikir Lion akan menyatakan perasaannya padanya tapi ternyata tidak. Ingin sekali rasanya Leona memakan orang hidup-hidup saat ini.

Dengan wajah ditekuk Leona berjalan menyusuri lorong sekolah ini.

"Apa lo liat-liat!" Sambarnya ketika diperhatikan oleh segerombolan lelaki yang duduk di depan kelas mereka.

"Galak bener neng." Leona memutar bola matanya malas. Kenapa hari ini rasanya semua orang sangat menyebalkan?

"Jangan jutek-jutek dong beb ntar ilang cantiknya." Seru salah satu dari mereka sambil tertawa.

"Bacot!" Leona kembali melanjutkan acara jalannya yang sempat terjeda.

Di sela-sela jalannya, Leona mengalihkan tatapannya pada mading yang ramai dikelilingi manusia.

Karena penasaran Leona memutuskan untuk melihat apa yang dipajang di mading sampai bisa seramai itu.

"Misi orang cantik mau lewat!"

"Sok iye lo."

"Minggir woy!" Pekiknya. Lalu mereka memberi jalan Leona untuk bisa melihat mading.

Betapa terkejutnya Leona saat melihat apa yang terpajang dengan sopannya di sana. Di sana terdapat foto Kesya yang sedang digendong ala bridal style oleh seorang laki-laki dan terdapat tulisan 'Murahan.' di bawah foto itu. Laki-laki itu adalah Nathan saat ia hendak membawa Kesya kembali ke markas. Foto itu sudah diedit serapi mungkin agar rencana seseorang bisa berjalan dengan lancar.

Rasa kesal Leona berganti dengan amarah yang sudah di ubun-ubun. Siapa yang berani menjelek-jelekkan sahabatnya? Leona pun merobek foto yang terpajang itu.

"SIAPA YANG TEMPEL INI DI MADING?!"

Hening..

Tak ada satupun dari mereka yang menjawab pertanyaan Leona. Mereka juga tidak tahu siapa yang menempelnya.

"JAWAB ANJ___."

"Excuse me, misi inces mau lewat ada apaan nih gaes." Potong Clara yang baru datang bersama Crisilla dan Adrissa.

Tanpa babibu Leona langsung saja menjambak rambut Clara. Siswa-siswi yang melihatnya tak ada yang berniat untuk melerai. Mereka masih sayang nyawa.

"INI ULAH LO KAN?!" Bentaknya tak memikirkan resiko yang akan ia dapat nantinya.

"JANGAN ASAL TUDUH LO!"

Plakk

Leona menampar pipi Clara hingga memerah.

"BERANI LO NA___."

"IYA! GUE BERANI NAMPAR LO, MAU APA LO! NGAKU LO! INI KERJAAN LO KAN?!"

"BUKAN GUE!"

"Terus siapa?" Suara datar namun berat dari seorang pria mengheningkan suasana.

Lalu ia mengambil foto yang sudah robek itu di lantai untuk dilihat. Nathan? Kenapa bisa ada Nathan? Kesya sedang di Itali, dan Nathan juga tidak sekolah 2 hari ini. Apa jangan-jangan... 

Pikirannya mulai berkecamuk memikirkan segala hal negative yang terlintas di otaknya, tangannya terkepal kuat, dadanya terasa nyeri, dan tatapannya menajam. Aldo antara percaya tidak percaya dengan foto itu.

My Girlfriend Is Mafia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang