MGIM-17

1.4K 63 16
                                    

Typo bertebaran ya guyss

Tapi walau banyak typo gue yakin kalo kalian masih bisa baca.
Anak Indo kan hebat

Ok kita lanjut...

Tok tok tok

Suara ketukan pintu di pagi buta seperti ini membuat Mawar yang baru saja bangun dari tidurnya merasa takut. Apalagi Doni sedang tidak ada di rumah karena sedang di luar kota.

Diintipnya dari jendela dan melihat lelaki berpakaian serba hitam memunggungi pintu. Darahnya seketika berdesir, ia takut kejadian yang dialami adiknya akan menimpanya juga.

Dengan langkah gemetar ia bergegas mengambil tongkat baseball lalu membuka kunci pintu. Belum sempat Nathan membuka tutup kepala sweaternya, Mawar sudah memukulnya dengan tongkat sampai tubuh Nathan memar-memar dibuatnya.

"Siapa kamu hah? Berani-beraninya kamu datang ke sini. Berani kamu macam-macam sama saya, saya makan kamu hidup-hidup." Gertak Mawar.

"Aww shh Tante sakit tahu ini saya Nathan." Teriak Nathan yang sudah tersungkur di lantai memegangi bahunya yang terasa nyeri. Menyadari bahwa yang dipukulnya adalah Nathan, Mawar bergegas membantunya berdiri.

"Ya ampuun Nathan maafin Tante ya, Tante gak bermaksud buat bikin kamu kayak gini. Aduuh sini bangun, kamu juga ngapain sihhhh dateng jam segini Tante jadi takut tahu. Apalagi Om gak ada di rumah serasa mau copot jantung Tante tahu gak. Duh maafin Tante ya."

"Iya gak apa-apa kok Tante." Balas Nathan seadanya.

Dibawanya Nathan masuk ke dalam dan mengambil kotak P3K lalu memberinya air. Ketika ingin diobati, Nathan menolak, karena tujuannya ke sini hanyalah untuk menghampiri Kesya.

"Coba deh Tante tanya, ngapain kamu ke sini jam segini?"

"Saya mau ketemu sama Kesya Tan."

"Ya kenapa harus jam seginiiii? Nanti kan bisa." Geram Mawar.

"Soalnya Kesya janji selama seminggu mau bikinin saya sarapan Tan." Bohongnya. Sebenarnya kan ini juga permintaan dia.

"Kamu sih gak bilang, yaudah Tante bangunin Kesya dulu ya nanti biar Kesya yang obatin kamu."

"Iya Tan." Balas Nathan singkat.

Di kepergian Mawar, Nathan terus memegangi bahunya yang sangat nyeri akibat pukulan Mawar tadi.

~~

Kesya yang masih ngantuk harus terpaksa bangun gara-gara Nathan. Dan kini ia juga harus dipaksa untuk mengobati Nathan.

"Mana yang sakit?" Tanya Kesya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Bahu gue." Otomatis Kesya membelalakkan matanya.

"Terus cara ngobatinnya gimana?" Tanya Kesya polos.

"Bentar." Saat hendak membuka sweaternya, Kesya langsung berteriak.

"Nathan mau ngapainnnn?"

"Buka baju lah."

"Ah biar Tante aja deh yang ngobatin Nathan." Kesal Kesya namun pergelangannya dicekal oleh Nathan lalu berkata.

"Gue gak mau sama Tante lo."

"Dih kok gak mau? Kapok yeee haha." Tawa Kesya membuat Nathan geregetan.

"Cepet obatin gue, sakit nih." Titah Nathan dengan tatapan datarnya.

"Terus Nathan buka baju?"

"Iya."

My Girlfriend Is Mafia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang