MGIM-57

783 34 2
                                    

Dengan anggun ia berjalan bak seorang model yang berjalan di atas catwalk. Memakai pakaian serba hitam membuatnya semakin kelihatan wow dengan kacamata yang setia bertengger di hidung mancungnya.

Banyak pasang mata yang tak hentinya menatap kagum gadis yang tengah berjalan sendirian di bandara itu. Parasnya begitu cantik, sayang untuk dilewatkan.

"I'm back." Ucapnya tersenyum miring.

Tak lama kemudian, datanglah sebuah mobil lambo hitam untuk menjemputnya.

"Welcome Queen. Apakah semuanya sudah selesai?" Tanya lelaki yang mengemudi mobilnya

"Of course Sam, saya minta seluruh anak Death Bloods untuk dikumpulkan tanpa terkecuali." Titahnya pada Samuel.

Ya, hanya Samuel yang tahu bahwa gadis ini masih hidup. Ia mempercayakan semuanya pada Samuel, ia yakin lelaki ini tak akan buka mulut tentang rencananya.

"Baik Queen."

~♥~

"Sebenernya ada apa sih? Sampe kita dikumpulin kek gini? Gue belum sempet tebas pala si babi itu, nanggung banget anjir." Kesal Alexa.

"Udahlah, siapa tahu emang ada hal penting."

Setelah menunggu beberapa menit, sebuah mobil lambo memasuki pekarangan markas Death Bloods.

Lalu dengan perlahan pintu terbuka dan menampakkan kaki seorang wanita. Ia sengaja memakai masker untuk menutupi wajahnya.

Berjalan menyusuri lorong-lorong markas yang suasananya bisa dibilang lebih mencekam dari sebelum-sebelumnya. Apa karena ia baru kembali setelah menghilang atau memang karena mereka yang terlalu brutal sekarang?

Masker, kacamata, serta topi yang melekat di tubuh bagian kepalanya tak akan membuat orang mengenalinya.

Dengan perasaan campur aduk, Kesya memasuki aula markas yang sudah terdapat anak-anak Death Bloods di dalamnya.

Seketika ia menjadi pusat perhatian mereka semua. Di balik masker ia tersenyum melihatnya.

Tapi.. apakah mereka masih menerimanya?

Kini ia sudah berdiri di hadapan mereka semua, bersiap untuk mengeluarkan suaranya. Ia berdehem pelan untuk menetralkan rasa gugupnya.

"Siapa lo?! Berani banget masuk sini, berdiri di situ lagi! Yang boleh berdiri di situ cuma Kesya!" Sentak Lucy sensi.

"Tenang dulu Cy." Ucap Samuel.

"Apa?! Lo ngapain bawa nih cewek hah?! Lo mau gantiin Kesya?!"

"Diem dulu bisa?" Sambar Nathan menatap tajam Lucy.

Mendapat tatapan seperti itu membuatnya bungkam seketika.

"Miss me?"

Suara itu? Suara tu berhasil membuat mereka terkejut heran. Apa mereka sedang ada di mimpi yang sama?

Perlahan Kesya membuka kacamata, topi, dan terakhir maskernya.

Deg!

"KESYA?!" Pekik Lucy dan Alexa bersamaan.

Mereka pun langsung menghampiri Kesya dan memeluknya erat. Berbeda dengan Firly yang menatap Kesya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Lo bohongin kita semua?" Ucap Nathan dingin menghancurkan suasana.

"Maksud lo apa?" Tanya Alexa heran. Bukannya dia yang  selama ini paling terlihat hancur saat kepergian Kesya?

"Gue kangen lo." Balas Nathan kemudian memeluknya begitu erat meyalurkan kerinduan yang selama ini dipendam.

My Girlfriend Is Mafia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang