MGIM-32

782 36 0
                                    

Happy readding🙌

Ada yang nungguin ceritanya g nih? Wkwk


"AAAA SABI-SABINYA GUE BAPER SAMA TUH ORANG HUAAA EMAKK TOLONG ANAKMU INI!" Teriaknya kegirangan kala mengingat moment ia memeluk Lion saat di motor tadi.

Salahkan saja Lion yang membawa motor seperti orang kesetanan, kan jadi takut Leona huhu. Memang, tadi pagi Lion mengajaknya pergi jogging, terus siangnya ngajakin makan.

"Ihh kok jantung gue deg-degan mulu sih dari tadi? Apa jangan-jangan gue punya penyakit jantung ya? OMG! KALO TIBA-TIBA GUE MATI MENDADAK GIMANA?ASTAJIM! Tenang-tenang jangan panik, mari kita telpon Kesya pemirsa." Monolognya dan langsung menyambar ponselnya yang terletak di atas nakas untuk menelpon sahabat tercintanya itu.

"Halo, kenapa Na?" Sahut Kesya di sebrang sana.

"AAA KESYAAA! LO HARUS KE SINI SEKARANG!" Teriakan Leona membuat Kesya refleks menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Ada apa sih?"

"JANTUNG GUE GAK AMAN! CEPET KE SINI BAWA GUE KE RUMAH SAKIT SEKARANGGG!" Rengek Leona sambil menghentak-hentakkan kakinya.

Kesya yang mendengarnya megernyitkan dahinya heran. Leona sakit jantung? Kok masih bisa ngegas? Bego!

"Serius?"

"IYA! NIH YA JADI KE___."

"Gak usah teriak Na astaga." Potong Kesya karena telinganya merasa sakit mendengar teriakan Leona.

"Ehe maap neng. Jadi gini, kemaren gue tuh makan di cafe eh lupa bawa dompet. Terus gue dikatain penipu anjir kesel gue."

"Terus?"

"Terus ada cowok yang baikkk banget mau bayarin makanan gue mana ganteng lagi ADUH GAK KUAT HATI DEDEK BWANG!" Pekiknya tiba-tiba.

"Teriak lagi gue matiin!" Ancam Kesya mulai kesal.

"Iya-iya. Terus kan dia nganter gue pulang tuh, dia juga minta nomor gue ya gue kasih. Terus pagi-pagi dianya ngajakin gue jogging dong. Untung gue cepet bangunnya. Kalo kagak, bisa malu gue kalo jam segitu masih ileran di kasur. Terus-terus siangnya juga ngajakin gue makan, nih baru aja gue pulang." Cerocosnya panjang lebar dengan antusias.

Hmm sepertinya ada yang lagi jatuh cinta nih.

"Gue kira sakit jantung beneran anjim!" Gerutunya geram dengan sahabatnya ini.

"Ehehe. Tapi beneran loh, buktinya aja jantung gue masih jedag jedug sampe sekarang setiap inget dia avv."

"Ga ngurus." Desis Kesya menyebalkan.

Leona menganga, bisa-bisanya Kesya berbicara seperti itu. Sungguh pedas sekali mulutmu hyung!

"Anjir lo Sya! Orang lagi seneng eh malah dijatohin, kampret bener jadi orang!"

"Canda sayangkuu." Kekeh Kesya di sana.

"Cindi siyingkii." Cibir Leona menirukan gaya bicara Kesya.
"Ke sini lo s.e.k.a.r.a.n.g!" Tekannya di akhir ucapannya.

"Gak bisa, gue lagi di Itali." Balasnya santai. Sedangkan Leona memasang wajah tak percaya, kaget, dan kesal secara bersamaan.

"APA?! LO DI ITALI?! WAH PARAH LO SYA KAGAK NGIMING-NGIMING LO KE GUE! SAMA SIAPA LO KE SANA HAH?! JANGAN-JANGAN SAMA ALDO YA?!" Suara teriakan itu kembali menyambar pendengaran Kesya.

"Gue sendiri, ada urusan." Bohongnya. Padahal kan ada Nathan juga, tapi kalo dikasih tahu bisa bahaya.

"Kapan lo ke sana?" Tanyanya penasaran. Kemarin siang saja ia masih di Indo.

My Girlfriend Is Mafia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang