MGIM-23

1K 48 3
                                    

Happy readding guys

Maap baru up ye:)

Aldo, Kesya bersama yang lainnya pergi menuju parkiran untuk mengambil kendaraan mereka masing-masing.

"Kita naik mobilnya Kesya kuy." Ajak Kenzi pada yang lainnya.

"Kuylah. Kapan lagi naik mobil mevah nyai." Sahut Juan.

Kesya yang merasa dirinya ternistakan hanya bisa diam dan tak berniat membalas atau membuka mulut sedikit pun.

"Apa? Lo berdua mau naik mobil Kesyaaa?" Tanya Aldo dengan mata melotot.

"Iya lah. Kita berdua doang tapi." Balas Kenzi santai.

"ENAK DI KALIAN GAK ENAK DI GUE LAH ANJIR!" Teriak Aldo membuat semuanya kaget.

"Mon maap situ sahanya Kesya? Yang punya mobil aja diem lah elu sewot sendiri. Sarap ni anak."  Sahut Juan.

"Gue pacarnya mau apa lo?!"

"Cih, belom juga jadi suami udah sok. Kalo baru pacaran mah kita sikat ae lah Zi." Balas Juan yang membuat Aldo kesal.

"LO MAU NIKUNG GUE HAH?! SINI LO!" Amuk Aldo lalu mengejar Juan keliling parkiran.

"Udah Ju gue capek hadehh." Keluh Aldo ngos-ngosan.

"Sama gue juga. Lo sih pake ngejar-ngejar segala."

"Yee yang mulai juga lo duluan ogeb." Ketus Aldo pada Juan tapi Juan malah cengar cengir kuda.

"Sya. Pulang sama gu-eh aku aja ya." Pintanya.

"Tapi aku bawa mobil. Aku pulang sendiri aja." Tolaknya karena ia ingin segera pergi ke markas.

"Ayolah pleasee." Pintanya sekali lagi.

"Yaudah iya, bentar." Lalu Kesya menelpon Lucy untuk menjemput mobilnya.

Alasan Aldo meminta Kesya untuk pulang bersamanya karena ia ingin mengajak Kesya ke suatu tempat.

"Tiati lo Sya, takutnya lo di apa-apain ama ni curut." Tuduh Kenzi.

"Sembarangan ae lo kalo ngomong. Jangan dengerin dia ya, maklum anak lulusan RSJ." Ucapnya pada Kesya.

"Heh anjim!" Amuk Kenzi dengan mata yang melotot.
"Babwang Aldwo jwahat." Ucap Kenzi lebay dan mendapat muka julid dari yang lain.

"Sorry guys dia bukan temen gue." Celetuk Gryson lalu menaiki motornya.

"Aelah gitu amat lo pada. Dahlah gak teman kita." Gerutunya mengundang tawa semua kecuali Kesya yang hanya melihat mereka datar.

"Gue pergi dulu ya." Pamit Aldo pada yang lain.

"Pergi aja sono, gak usah balik sekalian." Cerocos Kenzi yang masih kesal.

"Iye dahh bye." Pamitnya sekali lagi lalu benar-benar pergi.

~~

Sebentar lagi mereka sampai di tempat tujuan. Tapi, sedari tadi mereka hanya diam. Kesya dengan wajah datarnya enggan membuka suara karena ia lebih memilih menikmati angin yang menerbangkan rambutnya. Begitupun Aldo, ia juga tak berniat berbicara, pikirannya tengah melayang kini membuatnya hampir menabrak seorang gadis kecil berusia sekitar 7 atau 8 tahun yang membawa keranjang berisikan kue dan jajanan lainnya.

Dengan segera, Aldo dan Kesya turun dari motor untuk membantu anam itu membereskan makanan yang berserakan di aspal. Kebanyakan dari kuenya sudah kotor dan Kesya melarang untuk mengambilnya. Jalanan cukup sepi karena memang bukan jalan raya.

My Girlfriend Is Mafia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang