Happy readding all
"Besok, pasien sudah diperbolehkan pulang." Aldo dan Kesya tersenyum senang mendengarnya. Tapi ada perasaan sedih yang hinggap di hati Aldo. Besok ia akan pulang, tapi Kesya malah pergi. Padahal ia berharap di saat kepulangannya nanti bisa bermanja-manja dengan Kesya.
"Baiklah, saya permisi."
"Terima kasih dok." Ucap Kesya yang dibalas anggukan dari dokter itu.
"Kalo gitu aku pamit dulu ya. Aku mohon, jaga diri kamu baik-baik saat aku gak ada." Ada sorot kekhawatiran dari mata Kesya, Aldo bisa melihat itu. Meski ia tak tahu apa yang membuat Kesya khawatir.
"Gak usah cemas gitu dong, aku akan baik-baik aja saat kamu pergi." Ucapnya mengelus lembut pipi Kesya.
"Udah ah kok jadi mellow gini? Udahh pergi sana, katanya belum packing barang." Lanjutnya.
"Ngusir nih?" Pertanyaan itu sukses membuat Aldo gelagapan. Bukan itu maksud perkataannya, tuh kan salah lagi deh.
"B-bukan gitu yank astaga." Kesya terkekeh melihat tampang tertekan Aldo.
"Canda sayang. Inget ya, jaga diri dan kesehatan kamu baik-baik."
"Iya-iya bawel banget sih." Gerutunya kesal hingga membuat Kesya lagi-lagi terkekeh.
"Aku pergi dulu, bye." Sebelum Kesya beranjak dari tempatnya, Aldo sudah terlebih dahulu mencekal pergelangan tangan Kesya. Yang dicekal malah mengernyitkan dahi.
"Kiss dulu." Otomatis mata Kesya membulatkan matanya dan melayangkan tatapan mautnya pada Aldo yang tengah memasang wajah tanpa dosanya.
"Nih kiss!" Ucap Kesya mengarahkan kepalan tangannya pada Aldo.
"Eh buset galak bener, sama pacar sendiri juga ah." Aldo bergidik ngeri jika Kesya benar-benar membogemnya tadi. Di jamin, gak jadi pulang ke rumah besok.
"Bodo! Dah bye." Dengan perasaan malu bercampur kesal, Kesya meninggalkan Aldo yang tak henti-hentinya mengumpat pelan. Bisa-bisanya Aldo meminta hal itu pada dirinya. Ya kali dikasih, belum jadi suami juga!
Di luar ternyata ada Alan, Kenzi, Gryson, Navaro, dan Juan yang tengah menatapnya penuh kebencian. Kecuali Alan.
Kesya mencoba untuk bersikap biasa saja padahal hatinya terasa sakit melihat tatapan mereka. Tapi tak apa, tunggu saja waktunya dan mereka akan menyesal atas apa yang mereka lakukan.
Dengan keberanian, Kesya berjalan menghampiri Alan. Karena hanya Alan satu-satunya orang yang masih percaya padanya.
"Lan, jaga Aldo ya?" Alan mengerutkan dahinya heran.
"Tumben lo ngomong gitu, kenapa?"
"Palingan abis diputusin Aldo." Sambar Gryson santai.
Kesya dan Alan sama sekali tak menghiraukan ucapan Gryson yang sok tahu itu.
"Gue mau ke Itali 4 hari." Yang lainnya cukup tercengang mendengarnya. Mereka berpikir apa dia benar-benar sudah putus dari Aldo lalu menenangkan diri selama 4 hari di sana?
"Mau cari om-om yang lebih berduit ya? Haha." Celetuk Navaro tanpa memikirkan perasaan Kesya.
"Diem bisa?!" Tegas Alan karena melihat perubahan raut wajah Kesya yang menahan kesal.
"Kok lo yang marah? Bener kan yang gue bilang?" Tanyanya menatap jijik ke arah Kesya.
Bugh
Satu bogeman mentah dari Kesya berhasil lolos ke wajah tampan Navaro.
Plakk
"Lo apa-apaan sih?!" Bentak Gryson setelah menampar Kesya hingga sudut bibirnya mengeluarkan cairan merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend Is Mafia (END)
Teen FictionSEBELUM BACA... ALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DULU YA PLAGIAT JAUH-JAUHH HUSS Seorang gadis lugu dan polos yang menjadi korban bullying di sekolahnya hingga keluarganya tewas dibunuh oleh orang yang sangat sangat ia kenal dan membuat rasa kebencian muncul...