MGIM-19

1.1K 48 32
                                    

Happy readding gaezz

Typo bertebaran yee

"Kesya, kita berteduh sebentar ya? Deres banget hujannya." Ucap Aldo sedikit berteriak.

"Iya."

Aldo pun menepikan motornya di depan warung yang sudah tutup.

Melihat tangan Kesya yang gemetaran, Aldo pun memeluknya agar Kesya mendapat sedikit kehangatan dari tubuhnya.

Kesya menatap Aldo sebentar dan terdiam, Kesya terpaku melihat wajah dan rambut Aldo yang basah terkena hujan dan menambah kesannya sebagai badboy. Badboy sih tapi ngeselin. Saat Aldo menatapnya balik, Kesya memalingkan pandangannya ke bawah.

"Saltingnya jelas banget deh haha." Batin Aldo sambil tersenyum.

"Pipi lo kok merah kek tomat gitu." Goda Aldo.

"H-hah a-apa? G
ak ada, pipi Kesya gak merah kok." Bantah Kesya gugup.

"Ah masa sih."

"I-ini efek kedinginan kali makannya p-pipi Kesya merah gini."

"Ohh jadi ngode nih yaudah sini-sini peluk lagi." Ucap Aldo membuat mata Kesya membulat sempurna.

Sebenarnya Kesya ingin melepaskan pelukan Aldo, tapi ia juga merasa nyaman berada dipelukan Aldo. Rasa dinginnya sedikit hilang karenanya.

Namun, dibalik kemesraan Aldo dan Kesya, ada yang sedang terbakar api cemburu. Siapa lagi kalau bukan Clara.

"Sial! Bisa-bisanya mereka sedeket itu." Kesal Clara memukul stir mobil.

"Lo ikutin kata gue ok." Sahut Adrissa tersenyum miring.

Clara pun mengikuti apa yang diucapkan Adrissa, setelah itu baru mereka pergi dari tempat itu.

~~

Tok tok tok

"Kesya." Panggil Nathan yang sudah tiba di rumah Kesya.

Ceklek

"Eh Nathan, Kesyanya mana?" Tanya Mawar.

"Loh, Kesya belum pulang Tan?"

"Ditanya malah nanya balik. Kalo Kesya udah di rumah gak akan Tante tanya ke kamu Nathan."

"Kesya gak pulang sama saya Tan."

"Lah terus Kesya pulang sama siapa? Ih kamu kan udah Tante suruh jagain Kesyaa kenapa kamu lalai hm? Kalo Kesya kenapa-napa kamu Tante gebukin lagi pake tongkat baseball?" Ancam Mawar.

"Ja-jangan dong ntar saya babak belur lagi. Dengerin saya dulu Tante. Jadi tadi itu saya dikerjain sama temen saya, mereka ngurung saya di gudang. Dan yang bukain pintu tadi penjaga sekolah Tan. Untung dia dateng kalo nggak mungkin saya nginep di sana." Jelas Nathan.

Mendengar penjelasan Nathan, Mawar mengangguk paham dan emosinya sedikit reda. Tapi, rasa cemasnya terhadap Kesya belum bisa teratasi. Ditambah hujan yang semakin deras membuatnya semakin khawatir.

"Yaudah kamu duduk dulu Tante mau ambil handuk bentar." Nathan hanya mengangguk sebagai jawaban.

Sudah 2 jam Nathan menunggu Kesya tapi belum ada tanda-tanda kedatangannya. Beberapa menit kemudian, terdengarlah suara deru motor. Ya, itu Kesya dan Aldo.

"Ya ampun Kesya kenapa basah kuyup gini? Udah mandi sana ntar sakit." Cerocos Mawar yang sangat khawatir dengan keadaannya. Sedangkan Nathan menatap Aldo tajam.

"Iya Tanteeku tersyayang. Aldo, masuk dulu ya." Ucap Kesya.

"Ayo nak masuk, keringin badan kamu dulu."

My Girlfriend Is Mafia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang