MGIM-4

2.9K 121 2
                                    

Semoga suka sama partnya
Ada typo? Maapkeun

Leona mendengar bisikan-bisikan dari siswa siswi yang berbaris di dekatnya sedang membicarakan Kesya. Leona yang berbaris di tengah jadinya ia tidak melihat apa yang orang lain lihat.

     "Tumbenan si Kesya langgar aturan padahal kan bentar lagi kelulusan."

      "Iya ishhh, kalo gue sih ambil aman aja ya." Ujar salah satu siswi yang berbaris tepat di sampingnya.

Kesya? Langgar aturan? Atribut apa yang ga dia pake? Bukannya tadi dia udah ready ya. Batin Leona.

    "Permisi."

    "Ekhem excuseme."

    "Woii minggir." Ucap Leona yang menerobos barisan hingga dia sampai di barisan paling depan.

Dan betapa terkejutnya dia melihat Kesya berdiri di sudut lapangan. Ia pun berlari keluar barisan dan berdiri di samping Kesya.

     "Kenapa lo bisa di sini Sya? Bukannya lo tadi udah ready ya?" Tanya Leona yang merasa aneh dari kejadian ini.

     "Kesya lupa bawa topi hehe." Bohong Kesya dengan senyum terpaksanya.

     "Bohong! Jelas-jelas lo udah bawa topi tadi. Lo utang cerita sama gue." Kesya pun hanya diam tak membalas ucapan Leona.

Leona pun melepas topinya dan meletakkannya di UKS agar ia juga dihukum bersama Kesya.
Inilah sahabat sejati- Author
Setelah meletakkan topinya, Leona langsung menuju lapangan dan berdiri di samping Kesya.

Sedangkan Clara tersenyum puas melihat Kesya berdiri di sudut lapangan. Mampus lo. Batin Clara dengan senyum miringnya.

Upacara berlangsung khidmat tanpa ada yang membuat keributan. Hari ini yang menjadi pembina upacara adalah Pak Hasan yang notabene wakil kepala sekolah SMP Pertiwi.

Pak Hasan memberikan wejangan-wejangan untuk anak kelas IX untuk mengikuti ujian kelulusan dan juga memberi informasi tentang persiapan hari kelulusan.

"Lebih rincinya kalian bisa tanyakan pada anggota osis. Bapak akhiri dengan Wasalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Salam Pak Hasan yang sudah mengakhiri ceramah singkatnya.

Eh singkat? Iya singkat cuma 1 jam kok.

Selesai upacara, Bu Silvi menghampiri Kesya dan Leona yang masih berjemur di sudut lapangan.

"Kesya, Leona kenapa kalian bisa gak pake topi?" Tanya Bu Silvi lembut.

"Itu Bu emm topi Kesya ketinggalan di rumah hehe."

"Gak Bu! Kesya bohong! Tadi dia udah pake topi." Bantah Leona.

"Kok bohong?"

"Jadi gini Bu, sebelum ke lapangan saya sama Kesya mau pergi ke kantin buat sarapan tapi Kesya pamit mau ke kelas sebentar karena dia mau ngambil duitnya yang ketinggalan di tas. Karena Kesya belum kelihatan di kantin, saya langsung pergi aja ke lapangan dan masuk barisan. Pas Kesya udah di lapangan, banyak yang ngomong Kesya langgar aturan. Akhirnya saya nerobos barisan supaya bisa baris di depan dan ternyata saya malah liat Kesya yang udah berdiri di sini." Jelas Leona panjang lebar.

"Kemana topi kamu Kesya? Kamu juga topi kamu kemana?" Tanya Bu Silvi menunjuk Leona.

"Topi saya di UKS Bu saya sengaja lepas topi saya supaya Kesya gak sendirian. Dan kalo Kesya kena hukuman setidaknya Kesya gak ngejalanin hukuman sendirian. Tapi saya yakin Kesya tadi udah siap banget loh Bu."

"Jawab jujur Kesya."

'Duh gimana nih apa Kesya jujur aja ya eh tapi kalo jujur nanti Kesya dijahatin lagi sama Clara. Tapi dari tadi Kesya udah bohong terus kan dosaa. Aaaa gimana inii.' Batin Kesya bingung.

My Girlfriend Is Mafia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang