Happy readding!
Terdengar erangan kecil dari lelaki yang terbaring lemah di brankar rumah sakit.
Kemudian ia menoleh dan mendaati kekasihnya sedang teridur sembari menelungkupkan kepalanya di samping lengannya.
Tangannya terulur untuk mengelus surai panjang kekasihnya ini seraya tersenyum.
"Danger girl." Ucapnya sembari terkekeh pelan membuat gadisnya terbangun.
"Udah bangun? Ada yang sakit? Are you okay?" Pertanyaan beruntun dari Kesya hanha dibalas tawa kecil dari Aldo.
"Jawab! Malah ketawa!" Ketusnya.
"I'm fine."
"Kenapa kamu malah nolongin aku? Aku gak suka ya kamu sok jadi pahlawan gitu, itu resikonya besar Do!" Dumel Kesya dengan wajah sangarnya.
"Lebih baik aku terluka daripada aku harus kehilangan kamu."
"Tapi kamu harusnya gak ne__."
"Sstt.. semuanya udah lewat, gak usah dibahas lagi." Sanggah Aldo tak mau memicu perdebatan antara dirinya dan Kesya.
Kesya menghela napas panjang sebelum mulai berbicara.
"Makasih karena kamu udah berani taruhan nyawa buat nyelamatin aku. Dan maaf, karena aku selama ini gak terbuka sama kamu." Cicitnya dengan kepala tertunduk.
Aldo yang melihat Kesya yang seperti ini merasa risih.
"Hey." Aldo menarik pelan dagu Kesya.
"Kenapa nunduk gitu?""Gak apa-apa."
"Jangan nunduk, itu bukan kamu." Karena Kesya biasanya selalu menatap lawan bicaranya dengan intens. Lalu kenapa sekarang malah nunduk gitu?
Kesya tersenyum menanggapi perkataan Aldo.
"Maaf."
"Sini peluk." Wajah Kesya berubah datar dan memutar bola matanya malas.
"Modus!"
"Sama pacar sendiri."
Tanpa berkata lagi, Kesya memeluk Ado dengan tulus. Mungkin ini menjadi pelukan perpisahan untuknya.
"Jangan tinggalin aku ya." Ucap Aldo sambil mengelus rambut Kesya.
"Iya."
"ASSALAMU 'ALAIKUM BRADER!" Sapa Juan yang baru saja masuk tanpa permisi.
"Eh gak lihat." Katanya dengan refkek menutul matanya dengan tangan.
Aldo mengumpat merutuki Juan yang mengganggu suasana romantisya bersama Kesya.
"Ganggu lo!"
"Ya maap gue kan gak tahu kalo lo lagi.." Belum sempat Juan melanjutkan ucapannya, ia sudah diberi tatapan tajam dari Kesya hingga membuatnya bungkam.
"Lagi apa?" Sinis Aldo.
"Gak-gak."
"Eh nih gue beliin lo sarapan tadi." Sahut Alan memberikan sebungkus makanan pada Kesya.
"Makasih, tapi buat lo aja, gue mau balik dulu."
"Kok cepet banget siii?" Rengek Aldo manja.
"Aku ada keperluan sebentar."
"Mau ngapain?"
"Bunuh Clara." Jawabnya santai kemudian melenggang pergi tanpa pamit meninggalkan mereka yang menatapnya cengo.
"Cewek lo Do."
"Sadizzz." Kekeh Gryson.
"Gila ya Do, gue bener-bener ngeri lihat Kesya pas kita mau nolongin lo. Di situ, gue lihat sisi lainnya dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend Is Mafia (END)
Teen FictionSEBELUM BACA... ALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DULU YA PLAGIAT JAUH-JAUHH HUSS Seorang gadis lugu dan polos yang menjadi korban bullying di sekolahnya hingga keluarganya tewas dibunuh oleh orang yang sangat sangat ia kenal dan membuat rasa kebencian muncul...