Happy readding!
Waktu begitu cepat berlalu, tak terasa sudah 2 tahun Kesya pergi meninggalkan sejuta kenangan yang membuat orang-orang tersayangnya menyimpan kesedihan mendalam.
Banyak yang berubah semenjak kepergian Kesya. Mulai dari Aldo yang sekarang begitu dingin, cuek, dan tak tersentuh. Sekali senggol langsung bacok.
Nathan yang semakin dingin, Leona yang juga jadi pendiam, Kenzi dan Juan yang berubah menjadi sensian. Ntahlah, kepergian Kesya menyebabkan terlalu banyak perubahan.
Mereka tak seceria dulu lagi karena sudah kehilangan sosok wanita yang selalu ada di samping mereka apapun keadaannya.
Harusnya Kesya masih bisa merasakan suka duka bersama mereka, melewati hari-hari bersama mereka.
Begitupun dengan Death Bloods. Death Bloods yang sekarang tak seperti dulu lagi, kini mereka jadi semakin tak terkendali. Dalam 2 tahun ini mereka terlalu banyak memakan korban, walaupun hanya masalah sepele. Tak ada yang berani mengusik mereka kini.
Mereka butuh pemimpin agar mereka bisa kembali lagi seperti dulu, tapi mereka belum siap untuk menggantikan posisi Kesya.
BUGH!
BUGH!
BUGH!
"NATHAN STOP! DIA BISA MATI!" Bentak Alexa emosi.
Kalau sampai orang ini mati, maka mereka tak akan menemukan bukti apapun tentang siapa pelaku di balik pengeboman itu.
"Dia penyebab Kesya mati Xa! Dan lo bela dia?!" Balas Nathan tak kalah emosi.
"Bukan dia! Dia cuman terlibat, bukan pelakunya!"
Seketika Nathan berhenti memukuli orang itu. Ia hampir kebablasan, ia terlau kalap oleh emosinya.
"Siapa pelakunya?!"
"L-lo tahu Cla-clara?" Ucapnya terbata-bata.
Mereka saling pandang, Clara? Apakah Clara dalang di balik itu semua?
"Kenapa? Apa dia yang ngelakuin semuanya?"
Orang itu menggeleng.
"Ha-hassel pelakunya."
"Jangan bohong! Dia udah mati!"
"Gue g-gak bohong, yang Kesya bu-bunuh itu kembarannya, Razzel."
Duar!
Apa-apaan ini? Fakta mengejutkan apa lagi ini? Kenapa semuanya baru terbongkar sekarang?!
"Maksud lo?! Kalo ngomong yang jelas setan!"
"Kembaran Hassel selama ini memang sengaja disembunyikan identitasnya, bahkan sahabatnya sendiri pun gak tahu kalau dia punya kembaran. C-cuma orang tertentu yang tahu ini semua. Dia bunuh Kesya karena Kesya udah bu-bunuh kembaran sama anaknya."
"Terus kenapa waktu di gedung tua itu Clara panggil Razzel Daddy?"
"Mereka hanya sandiwara, dan kalian benar-benar terkelabuhi. Hahaha, kalian saja yang terlalu bodoh!" Desisnya sinis.
"Anjing!"
BUGH!
"Tutup mulut biadab lo itu!" Sentak Nathan. Jika suda seperti ini, emosinya sulit terkontrol.
"Udah Than udah." Nathan hanya mendelik sinis pada Firly yang memperingatinya.
"Apa lo tahu dimana Hassel?"
"Gue gak tahu, setelah kejadian jual beli bom itu, dia gak pernah hubungin gue sama sekali."
"Ck, gak guna!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend Is Mafia (END)
Teen FictionSEBELUM BACA... ALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DULU YA PLAGIAT JAUH-JAUHH HUSS Seorang gadis lugu dan polos yang menjadi korban bullying di sekolahnya hingga keluarganya tewas dibunuh oleh orang yang sangat sangat ia kenal dan membuat rasa kebencian muncul...