HAPPY READDING!
"Ahss.. sakit banget gila." Keluh Aldo yang baru saja bangun dari pingsannya. Kepalanya juga mengeluarkan darah.
Flashback On
"Iye-iye gue ke sana." Jawab Aldo terpaksa karena paksaan Alan.
Sebenarnya ia malas berkumpul dengan para sahabatnya itu, karena Gryson pasti akan menyindir kekasihnya. Ia tak suka itu.
Jadi karena tidak niat, Aldo mengeluarkan motornya dari garasi dengan ogah-ogahan.
Sejak ia keluar dari rumahnya, Aldo merasa mobil di belakangnya mengikutinya tapi ia tetap mencoba acuh. Mungkin hanya perasaannya saja kan.
Namun, semakin lama perasaannya juga tak enak. Orang yang mengendarai mobil itu memang mengikutinya, tapi untuk apa? Ia rasa tak sedang tak punya masalah dengan siapapun.
DOR!
BRAKK!
Tiba-tiba ada yang menembak ban motor Aldo hingga ia hilang keseimbangan dan menabrak pembatas jalan. Aldo juga terlempar cukup jauh dari motornya sampai ia tak sadarkan diri.
Flashback Off
Hanya itu saja yang ia ingat. Tapi kenapa ia berada di sini? Di ruangan yang udaranya pengap, pencahayaan minim, dan juga sedikit menyeramkan. Harusnya kalau ada yang menolongnya, pasti ia sudah di rumah sakit sekarang.
"Hi baby." Sapa seorang gadis yang tak lain adalah Clara.
"Lo.. ngapain di sini?!"
"Kan gue yang bawa lo ke sini. Kenapa? Kaget? Jangan kaget gitu dong, santai-santai." Ucapnya terkekeh jahat.
"Mau lo apa sih?! Gak cape apa lo jahat terus hah?!"
"Gue mau lo."
"In you'r dream." Ucapan Aldo membuat Clara tersenyum miring.
"Dan gue juga mau Kesya mati."
"Fuck! Jangan coba-coba lo nyelakain Kesya!"
"Uuu takut banget lhoo, hahaha."
"Gue gak main-main sama omongan gue Clar!"
"Gue juga nggak kok, gue bakal lakuin apapun buat milikin lo. Termasuk dengan bunuh Kesya." Kata Clara tersenyum miring.
"Clar, please jangan nekat." Nada bicara Aldo melemah, mungkin dengan ini Clara bisa sedikit luluh.
"I don't care. Apa yang gue mau harus dapet."
Aldo sendiri tidak habis pikir dengan jalan pikir Clara. Ia juga bukan hanya sekedar suka, sayang, atau cinta lagi pada Aldo. Tapi sudah obsesi, jadi gini kan.
"Kesya lagi di perjalanan mau ke sini, siapin kata-kata terakhir buat dia ya, bye-bye." Clara pun meninggalkan Aldo sendirian di ruangan.
Dengan sekuat tenaga, Aldo berusaha bangkit menuju pintu agar bisa keluar dari sini. Namun ternyata, pintunya dikunci oleh Clara.
"Sial! Gue dikunciin lagi!" Umpatnya kesal.
Ia pun mencari jalan keluar dari sini, tapi ruangan ini seperti ruangan isolasi yang memang dinding semua. Memang ada fentilasi, tapi kan kecil.
"Oh ya, hp gue mana?" Tanyanya pada diri sendiri dan langsung memeriksa saku-saku baju dan celananya.
Hasilnya juga nihil, hp nya tidak berada dalam tempatnya. Kalau seperti ini, bagaimana caranya ia mengabari Kesya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend Is Mafia (END)
Teen FictionSEBELUM BACA... ALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DULU YA PLAGIAT JAUH-JAUHH HUSS Seorang gadis lugu dan polos yang menjadi korban bullying di sekolahnya hingga keluarganya tewas dibunuh oleh orang yang sangat sangat ia kenal dan membuat rasa kebencian muncul...