Happy readding!
Kini Leona, Crisilla, dan Adrissa tengah berada di pemakaman Kesya. Ingatan tentang Kesya berputar dalam benak mereka masing-masing.
Ditatapnya gundukan tanah yang bertuliskan nama Kesya itu dengan sendu. Leona ingin sekali memeluk tubuh gadis itu saat ia sedang sedih dan bercerita padanya atas apa yang telah ia lewati selama ini.
"Hai Sya, gue ke sini lagi. Lo tahu gak? Gue tuh kangennnn banget sama lo. Kenapa secepet itu lo pergi Sya?"
"Ekhmm!" Dehem seseorang membuat mereka semua menoleh.
"Eh, lo semua ke sini juga ternyata." Ucap Adrissa kala melihat Aldo dan kawan-kawan.
"Iya, kita juga mau nunjukin sesuatu ke kalian." Balas Gryson.
"Apaan?"
"Hi." Sapa gadis yang muncul dari balik badan mereka semua.
Leona, Crisilla, dan Adrissa otomatis membelalakkan matanya kaget. Seperti tidak menyangka atas apa yang mereka lihat. Apakah mungkin orang yang sudah dikuburkan dapat bangkit lagi?
"I'm sorry." Lirih Kesya menunduk. Leona pasti kecewa padanya.
Leona pun berjalan menghampirinya dengan air mata yang sudah membasahi pipi.
"Lo jahat Sya." Desisnya dan memeluk Kesya erat.
"Lo jahat! Lo bikin gue sedih! Lo bohongin gue!" Pekiknya tertahan karena ia sedang berada di pelukan Kesya.
"Maafin gue, gue tahu ini salah tapi ini demi kebaikan kalian."
"Apapun alasan lo, gue seneng lo balik." Balasnya tersenyum hangat.
"Thank you my perfect besti!" Ucapnya yang diakhiri tawa mereka berdua.
Adrissa dan Crisilla yang melihat itu turut menangis haru dengan persahabatan mereka. Andai dulu mereka tak berteman dengan Clara, pasti mereka bisa juga menjadi teman Kesya.
Dari dulu mereka hanya takut dengan Clara karena Clara bisa saja menyuruh orang untuk mencelakai mereka karena berani membantahnya.
Tapi setelah diingat-ingat, kenapa dulu mereka bisa sebodoh itu? Gampang sekali termakan omongan Clara.
"Sya, masih inget kita gak?" Celetuk Adrissa.
"Masih."
"Kita.. kangen sama lo Sya." Cicit Crisilla.
Kesya menghampirinya dan memeluknya.
"Gue juga kangen bullyan lo berdua." Balas Kesya terkekeh pelan.
"Kampret lo!"
"Kita sekarang udah jadi orang loh Sya."
"Jadi sebelumnya lo siluman?" Balas Leona membuat Crisilla menekuk wajahnya.
"Bukan gitu anjir! Maksudnya kita berdua tuh udah gak kek dulu lagii. Dan ini karena Kesya." Ucap Adrissa menatap Kesya.
"Bukan karena gue, ini karena Clara yang udah mati, jadinya kalian bisa ngikutin apa kata hati kalian. Really?"
Mereka pun tertawa dan saling berpelukan.
"Gue juga mau ikut dongg." Celetuk Juan dan Kenzi.
Para cowok pun langsung menghadiahi mereka dengan jitakan manja.
"Bukan mukhrim bego!"
"Ehehe."
"Peluk sini." Ajak Leona.
"Palingan nanti badan lo dicincang sama Kesya." Lanjutnya tertawa puas melihat wajah pias Juan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend Is Mafia (END)
Teen FictionSEBELUM BACA... ALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DULU YA PLAGIAT JAUH-JAUHH HUSS Seorang gadis lugu dan polos yang menjadi korban bullying di sekolahnya hingga keluarganya tewas dibunuh oleh orang yang sangat sangat ia kenal dan membuat rasa kebencian muncul...