20

51.5K 5.8K 1.6K
                                    

Karena malem banget apdetnya, pasti uda pada tidur 😴

~.a.b.c.~

Haechan tersenyum puas melihat hasil karyanya. Menutupnya perlahan agar tidak merusaknya.

Sebuah bekal makan.

"Mau kemana?"

Sang Ibu menghampiri dengan tanda tanya besar di kepalanya. Mengintip apa yang Haechan bawa.

"Ke rumah sakit, Mom. Aku ingin menjenguk Mark lagi"

"Dengan Dery?"

Haechan menggeleng.

"Aku sudah besar, Mom. Bisa sendiri"

Jawaban itu membuat sang Ibu tersenyum bangga.

"Kalau begitu, hati-hati di jalan"

Haechan mengangguk semangat, sebelum akhirnya berangkat.

Senyuman tak bisa hilang dari wajah manisnya. Tidurnya sangat nyenyak tadi malam. Iapun tak bisa berhenti tersenyum saat di sekolah tadi. Membuat beberapa orang bertanya bingung padanya.

Hanya satu jawabannya. Minhyuk.

Sejak diperbolehkan menggendong Minhyuk kemarin untuk pertama kalinya. Dan rasanya ia ingin setiap hari, setiap saat selalu bersama bayi menggemaskan itu.

"Ah, apa aku belikan sesuatu untuk Minhyuk ya?" gumamnya pelan.

Langkahnya terhenti di depan sebuah toko. Haechanpun tersenyum kecil sebelum melanjutkan langkah kakinya.

"Kata Mark tidak boleh membelikan Minhyuk mainan atau baju" ingatnya.

Tak lama, ia berbelok ke sebuah toko.

"Kalau makanan tidak masalah kan?"

Toko yang menjual buah-buahan segar.

~.a.b.c.~

Tok~ tok~ tok~

Tanpa menunggu jawaban dari dalam, Haechan langsung masuk ke dalam ruangan itu.

"Selamat sore, Mark" sapanya sebelum melangkah mendekat.

Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri, seperti mencari sesuatu.

"Mark sendiri?" tanyanya.

"Heum"

Sosok itu hanya duduk sambil membaca komik di atas kasurnya. Bahkan tidak menoleh saat menjawab pertanyaan Haechan.

"Minnie...tidak kesini?" tanua Haechan lagi.

"Tidak tahu"

Kecewa. Senyum yang daritadi terukir di wajah manisnya langsung pudar seketika. Baru kemarin ia bertemu bayi itu, sekarang sudah rindu lagi. Rasanya seperti sudah berabad-abad saja.

"Oh ya, aku membawakan makanan untuk Mark"

"Tidak butuh"

"Tapi aku sudah memasakkannya untuk Mark"

"Aku tidak menyuruhmu"

Haechan mencebik kecil. Meletakkan kotak bekal yang dibawanya ke meja dekat kasur Mark.

Ia kira hubungannya dengan pemuda ini membaik, tapi nyatanya sama saja. Hanya bedanya, kali ini Mark menanggapi ucapannya.

"Minnie sedang apa ya, Mark?"

"Tidak tahu"

"Minnie sudah makan belum ya, Mark?"

"Tidak tahu"

Baby (MarkHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang