48

54.1K 5.6K 2.6K
                                    

Hayooo nungguin ya 😝

~.a.b.c.~

"Mark belum pulang ya, Bubu?"

"Mungkin Mark barusaja sampai sekolah"

"Pulangnya masih lama, Bubu?"

"Masih nanti siang"

Haechan cemberut dibuatnya. 

Ia sudah selesai sarapan, sudah melepas pakaian rapi untuk mengajarnya dan mengganti dengan pakaian santai rumahannya. Dan sekarang ia hanya berguling-guling saja di matras bermain Minhyuk, bersama si bayi yang juga sedang bermain sendiri di dekatnya.

"Mark belum pulang, Bubu?"

Entah sudah berapa kali pertanyaan itu terucap. Hingga tak terdengar lagi jawaban dari sang mertua yang nampaknya sudah bosan dengan pertanyaan yang sama.

"Bubu?"

"Bubu mau berbelanja. Haechan mau ikut tidak?"

"Berbelanja kemana, Bubu?"

"Ke supermarket XX"

"Dengan Mark, tidak?"

Blam~

Haechan sedikit tersentak saat suara pintu yang sangat keras itu berbunyi. Mertuanya masuk ke kamar. Ah, mungkin sedang bersiap-siap.

"Minnie ikut Bubu, tidak?"

Kali ini si kecil yang mendapatkan pertanyaan.

"Bwuubwuuu"

Tentu saja belum paham dan hanya mengulang kata yang ia pahami. Belajar bicara.

"Ya ampun, Minnie lucu sekali~"

Langsung saja memeluk tubuh tak langsing si bayi erat dan menciumi pipi berisinya.

"Minnie mirip Papa. Lucu" lanjutnya.

Tak jauh-jauh dari orang yang dari tadi dinantikannya tentu saja.

"Nanti adiknya Minnie mirip Papa saja ya? Biar lucu seperti Minnie dan Papa"

Membayangkannya saja sudah gemas sendiri. Ada dua anak kecil yang mirip sosok sang suami.

Ah~ Haechan tak sabar menantikannya.

"Papa pulangnya kapan ya, Minnie?"

~.a.b.c.~

"Selamat pagi, Mark"

Sebuah sapaan hangat terdengar di telinganya, membuat Mark mendongak.

"Sepertinya Mark ada masalah, ya?"

Gadis itu menopang kepala dengan sebelah tangannya di atas meja Mark, tak lupa dengan sebuah senyuman manis di wajah cantiknya.

"Tidak" Jawab Mark singkat.

"Oh, benarkah? Bagus kalau begitu"

Dan pelajaranpun dimulai saat guru masuk ke dalam kelas. Pelajaran seperti biasanya.

Mark berusaha keras untuk tidak memikirkan pesan-pesan yang ia baca tadi.

Sia-sia saja. Tangannya tidak sepaham dengan isi otaknya. Dengan pandangan tetap ke arah depan, tangan Mark bergerak meraih ponselnya. Mengetikkan sesuatu disana.

To : Si Gendut
Kau dimana?

Hanya itu. Tak habis pikir kenapa pula ia menanyakan keberadaan orang itu. Orang yang jelas-jelas pasti sedang berada di ru-

From : Si Gendut
MARK! Aku di supermarket dengan Bubu dan Minnie~ Mark merindukanku ya? Aku juga sangat merindukan Mark. Aku ke sekolah saja ya?

Baby (MarkHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang