"Ada apa ini? Kenapa senyum-senyum? Apa ada berita baik?"
Haechan tak bisa menyembunyikan raut kebahagiaannya. Mereka baru saja tiba di apartemen Mark, dan disambut oleh sosok yang kini menatapnya bingung.
"Aku.... Sudah bisa menyusui Minhyuk, Bubu" beritahunya.
Sebuah informasi yang sangat penting. Apalagi untuk sosok yang mendorongnya dan memberikan banyak nasihat hingga ia bisa tersenyum bahagia sekarang.
"Benarkah?!"
Yang diberitahu tak kalah antusiasnya. Merasa ikut senang dengan kebahagiaan yang menantunya rasakan sekarang.
Haechanpun mengangguk semangat.
"Bagaimana bisa? Ceritakan semuanya pada Bubu"
Seketika itu juga, rona merah mulai menghiasi wajah Haechan. Kembali mengingat kejadian di rumah orang tuanya. Lebih tepatnya di kamarnya.
"Eum... Itu... Aku... Melakukan apa yang... Bubu katakan"
Kedua bola mata sang mertua melebar, seiring dengan senyumnya yang juga ikut terangkat.
"Astaga... Akhirnya. Sudah Bubu bilang kan. Seharusnya Haechan melakukannya sejak awal"
Haechan hanya tersipu malu.
Kemudian merekapun menuju ke ruang makan. Dengan si mertua yang menggoda menantu lucunya.
"Bagaimana rasanya?"
Sementara dia lelaki di belakang masih berada disana. Ayah dan anak.
"Apanya?"
"Jangan pura-pura bodoh. Kau tahu apa yang kutanyakan, Mark"
Mark. Si anak yang justru mendecih terang-terangan, ditujukan untuk si ayah.
"Akui saja, kau menyukainya kan?"
"Ayah sama saja dengan lelaki tua itu"
"Hei, kau tak ingat jika ayahmu ini masih muda dan tampan? Jangan sandingkan dengan lelaki tua yang kau maksud itu"
Mark tak melanjutkan percakapan yang baginya tidak ada pentingnya sama sekali itu. Justru berjalan meninggalkan sang ayah disana.
"Ck, dasar anak muda jaman sekarang"
~.a.b.c.~
Haechan tak tahu lagi bagaimana cara mengungkapkan perasaannya sekarang. Terlalu bahagia.
Saat dirinya akhirnya bisa memberikan apa yang anaknya harusnya dapatkan sejak lahir.
Dan sekarang bayi itu sudah mendapatkannya.
Kini ia tengah berbaring miring, dengan Minhyuk yang tengah menyusu padanya. Bukankah sangat menyenangkan? Melihat si bayi yang semangat menikmati makanannya.
"Mama senang sekali, Minnie" cuitnya.
Sambil mengelus puncak kepala si bayi. Sementara Minhyuk menggenggam pakaian depannya.
"Mama merasa semakin dekat dengan Minnie sekarang. Mama merasa lebih berguna"
Sejak Minhyuk meminum susu pertamanya itu, Haechan sama sekali tidak memberikan susu formulanya. Terus saja memberikan susunya jika si bayi haus.
Dan beruntungnya, Minhyuk bayi yang sangat pandai. Ia langsung bisa menyesuaikan apa yang ia minum. Tidak rewel sama sekali.
"Masih menyusu?"
Hingga muncullah sosok yang juga memiliki hak atas kamar yang Haechan tempati sekarang.
"Eum... Sepertinya Minnie sangat haus, Mark"