40

71.8K 6.3K 3.1K
                                    

Beneran di skip ya teman teman 🥺

~.a.b.c.~

Haechan membuka kedua bola mata beratnya. Menyentuh wajahnya sendiri untuk memastikan sesuatu.

"Sudah dilepas ya" gumamnya.

Pengikat di matanya. Sudah tidak ada lagi. Hingga ia bisa kembali membuka matanya.

Melihat sekitar. Bukan. Di depannya. Ada sosok dengan bau yang khas. Bau yang sudah ia kenal.

"Mark" bisiknya.

Tersenyum saat mengingat kembali apa yang terjadi sebelum ia jatuh ke alam mimpi. Mimpi yang sangat indah hingga ia bisa tidur sangat pulas.

Kruyuk~

Itu bunyi perutnya. Haechan lapar.

Tapi ia masih ingin menikmati momen berharga ini. Ketika Mark memeluknya dalam tidur.

"Hangat"

Menghangatkan tubuh polos tak berbajunya.

Jarang atau hampir tak pernah posisi berpelukan seperti sekarang. Biasanya ada Minhyuk diantara mereka. Dan lagipula Mark juga tak ada niatan untuk memeluknya kan?

"Minnie sedang apa ya?"

Melirik jam dinding yang menunjukkan jika waktu sudah malam. Pantas ia sudah lapar lagi.

Menggapai ponselnya dengan susah payah dan membuka pesan masuk.

"Minnie~"

Sang mertua mengiriminya foto si bayi. Dengan pipi bulat memerahnya dan mata yang berair. Tak lupa dengan camilan yang ia genggam. Sepertinya bayinya menangis.

Haechan merindukan bayinya. Bayi menggemaskannya.

"Jangan berisik"

Tanpa Haechan bertanyapun, ia tahu suara siapa itu. Suara bisikan tepat di dekatnya. Terdengar sangat jelas.

"Mark.... Minnie~"

Merengek kecil. Pertama kali setelah ia menikah, sejauh ini dengan bayinya. Apalagi dalam waktu yang tidak sebentar.

"Mark"

Mendongak dan mendapati sosok yang memeluknya itu masih dengan mata terpejamnya.

Cemberut karena diabaikan.

Kruyuk~

Baiklah. Haechan benar-benar lapar sekarang. Ia harus makan.

Meletakkan kembali ponselnya asal dan berniat keluar dari pelukan sang suami.

"Mark, aku lapar~"

Kembali merengek.

"Akh"

Saat akan menjauhkan tubuhnya dari sang suami, mendorongnya, barulah Haechan sadar kondisinya sekarang.

"Mark...lepas..."

Pantas saja tubuh mereka sangat menempel.

Masih bersatu rupanya.

"Sudah kubilang jangan berisik"

"Tapi... Lepaskan... Itunya Mark..."

Pemuda itu tak bersuara lagi. Tergantikan dengan suara dengkuran halusnya.

"MARK TIDUR LAGI?!"

~.a.b.c.~

Lagi-lagi skip time ya biar cepet ~

~.a.b.c.~

"Minnie!"

Wajah lelah Haechan tergantikan dengan senyuman lebar setelah melihat sosok bayi yang menyambutnya.

Baby (MarkHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang