Masih disini? Masih inget cerita bulukan ini, kawan-kawan? 🥺
-*123*-
"Minnie, sini"
Haechan melambai-lambaikan tangannya pada sosok kecil yang sedang bermain tak jauh darinya.
"Panggil adiknya juga ya. Ada yang ingin Mama bicarakan"
Kemudian masuk ke dalam rumah. Mengambil potongan buah yang tadi sudah ia siapkan dari dapur.
Saat ia kembali, Haechan mendapati dua sosok kecil yang cukup kotor oleh tanah itu sudah berdiri sambil bergandengan tangan. Sangat menggemaskan.
"Ini buahnya"
Membiarkan sosok yang masih kotor itu duduk di kursi kecil mereka dan menikmati buah yang ia bawa.
"Kalian tahu tidak kalau hari ini Papa ulang tahun?"
Yang paling kecil nampak lebih tertarik dengan makanannya daripada pertanyaan Haechan yang sebenarnya belum ia pahami dengan benar.
"Papa uyang cayun, Ma?"
Haechan mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan anak sulungnya, sambil ikut menikmati buahnya.
"Minnie mau memberikan hadiah apa untuk Papa?" tanyanya lagi.
Bertanya pada adik Minhyuk sepertinya percuma karena anak perempuannya itu masih berusia dua tahun. Ya, bayi yang sangat menyukai semangka itu pasti lebih memprioritaskan makanannya daripada ulang tahun ayahnya sendiri. Cocok dengan nama panggilannya dulu. Bayi semangka.
"Mini nda tawu"
"Bagaimana kalau membuat kue untuk Papa? Nanti Minnie dan adik bisa menghiasnya"
Anak itu nampak berpikir sebelum akhirnya mengangguk semangat atas ide yang Haechan berikan.
"Mini mawu!"
Mengangkat tinggi-tinggi garpu plastiknya seraya berteriak semangat.
"YEE!"
Dilanjutkan teriakan si adik yang hanya ikut-ikut saja. Ikut mengangkat tangannya ke atas dengan berteriak nyaring.
Memang hari ini hari ulang tahun Mark. Suaminya yang kini sedang bekerja. Haechan sengaja tak mengucapkan apapun sejak bangun tidur hingga sosok itu berangkat kerja. Ia ingin mengucapkannya bersama kedua anak menggemaskannya.
Minhyuk. Yang kini sudah menjadi kakak, meskipun masih belum lancar berbicara. Setidaknya anak sulungnya itu sudah mengerti apa yang ia ucapkan dan bisa menjawabnya. Anak pintar.
Dan bayi keduanya. Bayi semangkanya. Mark menamainya Hyunmi. Selain bayi semangka, nama panggilan lain anak keduanya itu 'Hyunnie'. Atau 'Yuni' kalau Minhyuk yang memanggil karena lidahnya yang belum terlalu lihai.
Dua anak yang kini membuat kebahagiaannya bertambah setiap harinya. Melihat mereka bermain bersama dengan akur, meski sesekali adakalanya mereka bertengkar dengan bahasa bayi mereka sendiri. Minhyuk yang semakin dewasa semenjak statusnya berubah menjadi kakak, dan Hyunmi yang semakin menggemaskan tiap harinya.
Kehidupan Haechan sudah sangat sempurna rasanya.
-*123*-
"Mark"
Haechan tersenyum senang saat akhirnya sosok yang dinantikannya datang juga. Langsung berlari menghampiri sang suami dan memeluknya.
"Bagaimana hari ini, Mark? Apa ada masalah?"
"Tidak. Semuanya berjalan lancar"
Mark. Suami yang lebih muda darinya itu seringkali masih cuek padanya. Hanya menjawab seperlunya jika ia bertanya.