"Aku bertanya Mark ingin makan apa!"
Haechan membuang muka setelah berhasil melepaskan seragam sang suami.
Tak menyadari jika Mark-
"Aku ingin memakanmu"
Berbisik tepat di telinganya dengan suara yang sangat rendah.
"Aku bukan makanan!"
Haechan langsung saja mendorong tubuh itu menjauh. Dengan wajahnya yang sudah sangat memerah.
"Aku akan- Mark!"
Saat ia berbalik dan berniat kabur, tubuhnya tiba-tiba saja terhempas di atas kasur.
"Kau sudah membuka bajuku, sekarang giliranku membuka bajumu"
Dengan kedua tangan yang ditahan, serta kaki yang juga tak bisa bergerak, Haechan benar-benar terperangkap sekarang.
"Mark... Mark... Kita kan... Sudah... Sudah kemarin" cicitnya sangat pelan.
"Itu kan kemarin"
"Sa... Saat bulan... Bulan madu kan... Juga sudah"
"Itu kan saat bulan madu"
Haechan tak bisa menyangkal lagi sekarang. Hanya bisa menutup matanya dengan sangat rapat saat sebuah tangan mulai menyentuh ujung pakaiannya.
"Kau takut padaku?"
Haechan buru-buru menggelengkan kepalanya. Masih dengan mata tertutupnya. Sama sekali tidak singkron.
"Kau tidak menyukai seks?"
"Aku menyukainya!"
Kedua kelopak mata Haechan sontak terbuka dan langsung bertatapan dengan sang suami yang terlihat menaikkan sebelah alisnya.
Rona merah samar di pipinya terlihat semakin jelas sekarang. Tak menyangka ia meneriakkan seperti itu.
"Lalu kenapa kau terlihat tak menyukainya?"
Kedua mata Haechan langsung berpaling ke arah lain, memutus kontak mata dengan sang suami yang berada di atasnya.
"Aku.... Aku... Aku... Malu" cicitnya sangat pelan.
"Kenapa malu?"
"Ya... Itu... Itu... Ya... Malu"
"Mau ditutup mata lagi?"
Haechan buru-buru menggelengkan kepalanya.
"Begini... Saja" cicitnya pelan.
"Kalai begitu-"
"MMAAAMMMAAA!"
Kedua pasang mata itu saling bertatapan. Mereka kenal benar suara siapa yang berteriak itu.
"Mark, Minnie-"
"MAAMMMAAA!"
Haechanpun mendorong tubuh lengah sang suami yang sudah topless itu. Membenarkan pakaiannya sendiri sebelum akhirnya beranjak mendekati pintu.
"Baru kali ini aku merasakan seperti ini pada Minhyuk" gumam Mark.
Bangkit dari posisi berbaring karena didorong barusan. Duduk di atas kasurnya.
"Memangnya Mark merasakan apa?"
Diliriknya sosok yang menghampirinya. Sosok yang barusaja mendorongnya tanpa belas kasih. Yang kini datang menggendong sosok kecil dengan mata besar berairnya.
"Kesal"
Haechan duduk di sebelah sang suami. Masih dengan memeluk si kecil yang nampak sedang manja-manjanya.