41

57.8K 6K 2.5K
                                    

I'm back 😗😙😚😘

~.a.b.c.~

"Kemarin aku melihat orang yang mirip sekali dengan Mark di cafe XX"

Mark yang tengah mengeluarkan bukunya itu berhenti sejenak. Mendongak dan menunjukkan tanda tanya melalui ekspresi wajahnya.

"Kau melihat orang yang mirip denganku?"

Gadis yang bertanya itu menganggukkan kepalanya.

"Apa itu memang Mark? Aku ingin menyapa, tapi Ibuku menarikku ke tempat lain"

Mark nampak diam sejenak sebelum menganggukkan kepalanya.

"Mungkin memang benar aku" jawabnya.

Gadis yang duduk di depan Mark itu nampak membinarkan sepasang mata indahnya.

"Wah, benar Mark ya? Mark pasti sedang berkencan"

Kembali diam saat melihat gadis itu membulatkan kedua mata beningnya. Nampak antusias.

"Begitulah" sahutnya singkat.

Memang benar jika dirinya kemarin berada di tempat yang gadis ini sebutkan. Kencan? Entahlah itu disebut apa.

"Sayang sekali aku tak melihat siapa kekasih Mark. Kalau saja kemarin Ibuku tidak menarikku, mungkin aku bisa berkenalan dengan kekasih Mark"

"Dia... Pemalu"

"Oh, begitu ya"

Mark hanya mengangguk saja. Bernapas lega jika memang benar gadis ini tak melihat dengan siapa dirinya ke kafe kemarin.

Hampir saja.

Dan pelajaranpun dimulai setelahnya. Hanya pelajaran seperti biasanya dan beberapa kuis untuk menguji hasil belajar mereka.

~.a.b.c.~

Haechan murung saat membaca pesan singkat yang barusaja masuk ke dalam ponselnya.

Dari : Papanya Minhyuk
Hari ini ada belajar kelompok

Yang artinya Mark tidak akan pulang tepat waktu.

Namun tak lama, senyum itu kembali terukir. Senang saat menyadari jika Mark memberi kabar padanya.

"Maammmaaa"

Senyum itu semakin lebar saat melihat sosok yang tengah berada di pangkuannya.

Diusapnya lelehan cairan putih dari bibir kecil si bayi. Ya, bayi itu menghentikan acara menyusunya, seperti penasaran dengan ekspresi wajah yang Haechan tunjukkan.

"Minnie minum yang banyak ya, biar cepat besar"

Menyamankan kembali posisi si bayi agar kembali menikmati asupannya.

"Bagaimana kalau setelah ini kita jalan-jalan?"

Hanya berdua dengan si bayi. Membayangkannya saja membuat Haechan antusias. Tak sabar rasanya.

Tapi ia harus menunggu hingga bayi ini kenyang. Hingga perut kecilnya terisi penuh oleh asupannya. Agar tidak rewel nantinya.

Tak lama hingga Minhyuk akhirnya melepaskannya. Haechanpun segera bersiap-siap sebelum meletakkan si bayi di strollernya.

Minhyuk itu sudah terlalu berat untuk ia gendong dalam kurun waktu cukup lama. Dan untungnya bayi itu tenang-tenang saja ketika Haechan letakkan di singgasananya. Tak lupa memasang sabuk pengamannya.

"Kita berangkat"

Setelah pamit dengan sang mertua, akhirnya merekapun berangkat.

Awalnya Haechan tak berniat membawa jalan-jalan terlalu jauh, hanya di sekitar apartemen saja. Tapi nyatanya kakinya kini melangkah semakin jauh dari apartemen.

Baby (MarkHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang