53

48K 5.7K 1.8K
                                    

Hayooo, nungguin ya 😬

~.a.b.c.~

"Bubu~"

Haechan mendekatkan tubuhnya pada sang mertua. Mengeratkan rangkulannya pada orang yang terlihat sama sekali tak terganggu.

Menyadari jika kedatangannya cukup membuat beberapa perhatian mengarah padanya. Apalagi ia datang bersama dua mertuanya itu.

"Momnya Haechan sudah datang?"

"Sepertinya belum, Bubu. Dad itu orang yang suka datang terlambat agar menjadi pusat perhatian" jelasnya.

Meski sudah sangat lama tidak tinggal dengan sang ayah, Haechan masih mengingat benar sifat narsis ayahnya itu.

"Ayah Haechan lucu sekali, ya"

Haechan hanya tersenyum geli membayangkan ekspresi ayahnya jika sedang dipuji.

Minhyuk? Ah iya Minhyuk. Bayi itu juga ikut datang. Berada dalam gendongan si kakek dengan tenangnya. Anak pintar.

"Ya sudah kita masuk saja"

Haechan mengangguk dan mengikuti sang mertua masuk ke dalam tempat dimana dilakukan wisuda.

Mengambil duduk di tempat yang cukup jauh, menghindari keramaian.

"Lucu sekali ya, Bubu" cuitnya.

"Apanya?"

"Hanya Mark yang membawa anaknya ke acara kelulusan SMA"

Terkikik kecil setelahnya.

Kalau mungkin hampir seluruh siswa membawa orang tua mereka ke acara kelulusan, berbeda dengan Mark yang bahkan membawa keluarga kecilnya.

"Jangan terkejut jika Minhyuk nanti juga begitu" sahut sang mertua.

"Bubu!"

Tidak. Haechan tak ingin Minhyuk mengalaminya. Ia ingin Minhyuk merasakan masa mudanya seperti remaja lainnya nanti. Bersenang-senang dan bermain dengan teman-temannya.

"Bubu hanya mengingatkan"

Haechan hanya cemberut saja.

Hingga acarapun dimulai.

~.a.b.c.~

"Tak kusangka kau bisa seberani ini"

Mark mencoba mengabaikan orang yang berbicara padanya. Memilih fokus pada pembicara di depan. Kepala sekolahnya.

"Itu ayahmu kan? Dan itu... Pak Donghyuk. Keluargamu benar-benar tak tahu malu"

Lagi-lagi Mark memilih menutup indera pendengarannya. Sia-sia jika dihadapi, menghabiskan tenaga saja.

Seorang siswa yang bahkan tak ia kenal, berkomentar mengenai kehidupan keluarganya? Lucu sekali.

"Wah, itu ayahnya Mark ya? Yang duduk di dekat Pak Donghyuk"

"Hm"

Sementara di sebelahnya ada gadis yang sebenarnya tak ingin ia dekati lagi. Namun pemilihan tempat duduk ini membuatnya harus duduk di sebelah gadis ini.

"Yang memangku bayi itu pasti Ibunya Mark"

"Hm"

"Keluarga Mark sangat harmonis ya"

Mark ingin tidur saja kalau begini. Berada diantara orang-orang yang terlalu ikut campur urusan keluarganya. Apalagi sok tahu juga.

"Pak Donghyuk sangat beruntung ya berada di antara orang-orang yang baik seperti keluarga Mark"

Baby (MarkHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang