44

50.3K 5.5K 1.5K
                                    

Haloooo kembali berjumpa disini 😬😬😬

~.a.b.c.~

"Aneh"

"Apa lagi?"

Mark menunjukkan ekspresi seriusnya.

"Dia tak melakukan apapun, dan gosip itu perlahan surut dengan sendirinya"

Hendery. Sosok yang duduk di sebelah Mark itu menunjukkan ekspresi yang tak berbeda jauh. Sudah paham siapa yang Mark maksud dengan 'dia' pada kalimatnya.

"Bukankah bagus? Akhirnya semuanya kembali normal, kan?" sahutnya.

"Terlalu aneh menurutku"

Benar juga. Seiring berjalannya waktu. Entah sudah berapa hari, atau bahkan sudah hitungan minggu? Entahlah. Yang pasti gosip mengenai dirinya sudah tak terdengar lagi. Tak ada lagi yang menanyainya macam-macam.

"Artinya hubunganmu yang memiliki orang tua tiri itu sudah bisa diterima kan?"

Mark mengedikkan kedua bahunya. Ia sendiri tak tahu.

Memang ia juga sangat berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Misalnya saja ketika keluar. Ia memilih untuk keluar sendirian. Tak mengajak siapapun, termasuk Minhyuk ataupun Haechan.

Dan tentu saja seringkali menuai protes dari orang yang tidak diajaknya itu. Biarlah. Ia tak perduli.

"Kuharap begitu" jawabnya.

Berharap jika apa yang Hendery ucapnkan memang benar adanya.

"Tinggal sebentar lagi"

"Hm?"

Mark menaikkan sebelah alisnya.

"Tinggal sebentar lagi kita akan lulus dari tempat ini"

"Benar ju-"

"Artinya aku bisa segera menikah. Astaga, lama sekali rasanya"

Ingin sekali Mark memukul orang yang bahkan tak menunjukkan rasa bersalah sedikitpun. Bahkan ada binar tak sabar di wajahnya. Seperti tak sabar.

"Akhir-akhir ini kau selalu mengikutiku. Apa hubunganmu dengan kekasihmu tak baik?"

"Justru sebaliknya"

Mark kembali menunjukkan raut kebingungan.

"Dia ingin fokus belajar karena ujian tak akan lama lagi. Juga mempersiapkan untuk membangun rumah tangga denganku"

Nampak ekspresi yang semakin antusias saja saat bercerita.

"Aku menyesal sudah bertanya" sahut Mark seraya berdiri.

Memilih pergi saja daripada mendengar cerita yang tak penting baginya. Tak ada hubungan dengannya juga.

~.a.b.c.~

"Mark sedang apa?"

"Tidur"

Haechan mengerutkan keningnya tak terima.

"Tapi Mark sedang membaca"

"Kalau sudah tahu, kenapa bertanya?!"

Mencebik. Ia kan hanya basa-basi saja. Melihat sang suami sedang duduk di kasur, bersandar kepala ranjang, dengan sebuah buku di tangannya.

Haechan tak bisa membiarkannya begitu saja. Langsung tengkurap dengan kepala mendongak ke arah sang suami. Di dekat Mark tentunya.

"Mark jadi sibuk belajar" cicitnya pelan.

Mengeluh lebih tepatnya. Setiap pulang, suaminya itu memang selalu langsung mengurung diri di kamar. Belajar tentu saja.

Mungkin sesekali Haechan akan membawa Minhyuk, dan tentu saja Mark mau tak mau melupakan sejenak waktu belajarnya. Hanya untuk Minhyuk.

Baby (MarkHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang