32

56.2K 5.8K 1.7K
                                    

Kembali update dengan chapter yg masih garing2 aja gais 😀

~.a.b.c.~

"Terima kasih. Jangan lupa kerjakan tugasnya"

Itulah salam penutup dari si guru. Membereskan barangnya sebelum akhirnya meninggalkan kelas.

Mark yang sejak awal masih mengantuk itu bernapas lega saat akhirnya pelajaran selesai. Meski masih ada pelajaran lain, yang penting ada waktu jeda. Waktu istirahat.

Minhyuk benar-benar lebih manja sekarang. Bukan padanya. Melainkan pada sosok yang kini mungkin berada di ruang guru sekolahnya. Benar-benar menempeli orang itu jika bertemu.

Bahkan sampai tidur tadi malampun, bayi itu tak mau melepaskan sumber susunya.

Akan menangis tiba-tiba, yang membuat Mark mau tak mau ikut terbangun. Hampir sama seperti saat Minhyuk baru lahir dulu.

Bedanya, kini Mark hanya terbangun saja, tanpa melakukan apapun. Sudah ada yang membuat bayinya tenang dan tidur kembali.

"Mungkin karena Minhyuk bisa merasakan kasih sayang dari Ibunya"

Itulah analisa dari Ibu Mark.

"Mark tidak ke kantin?"

Baru akan meletakkan kepalanya di atas meja, berniat memejamkan kedua matanya, suara dari bangku depannya terdengar.

"Tidak, aku membawa bekal" sahutnya.

Melirik ke arah bangku lain dimana seharusnya ada sosok adik iparnya.

'Ah, dia pasti bersama kekasihnya' ujarnya dalam hati saat tak mendapati sosok kekasih dari temannya itu.

"Bekal? Wah, pasti Ibu Mark yang memasak ya?"

Mark hanya memberikan anggukkannya.

"Kalau begitu, kenapa tidak dimakan?"

"Aku ingin tidur sebentar"

Sosok yang bertanya itu menaikkan sebelah alisnya.

"Mark pasti masih mengantuk karena ini hari pertama masuk sekolah setelah libur semester ya?"

Lagi-lagi Mark hanya mengangguk saja. Kemudian meletakkan kepalanya di atas meja.

"Nanti akan kubangunkan kalau pelajaran sudah dimulai lagi"

"Ya, terimakasih"

Dan selanjutnya, Mark benar-benar memejamkan kedua matanya. Sudah benar-benar tak bisa menahannya lagi.

~.a.b.c.~

"Mark-ssi, bisa tolong bawakan ini ke ruangan saya?"

Hampir saja Mark mengumpat jika tak ingat dimana ia sekarang.

Dengan amat sangat terpaksa, Markpun akhirnya berdiri dan menghampiri orang yang menyuruhnya.

"Ini?"

"Ya, terimakasih"

Pelajaran sudah selesai. Waktunya jam istirahat kedua. Dan ia disuruh membawakan setumpuk buku ini?! Hei, bahkan bekalnya masih belum ia sentuh sejak tadi.

"Sialan" desis Mark saat ia sudah keluar dari kelas. Mengikuti orang yang menyuruhnya membawa buku-buku ini.

"Kalau di sekolah, Mark jadi penurut ya. Hihihi"

Ya, ia berani seperti itu karena orang yang menyuruhnya adalah Haechan. Sosok yang kini terkikik kecil, seolah mendapatkan kemenangan besar.

"Mark, kita makan siang bersama ya?"

Baby (MarkHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang