50

55.9K 6K 2.2K
                                    

Wow, udah mencapai chapter 50 aja 🥺 ga nyangka 🥺

~.a.b.c.~

Seperti biasa, Mark berjalan dengan santai ke arah kelasnya. Tak memikirkan beberapa pandang mata tertuju ke arahnya.

Tidak penting.

"Oh, Mark"

Apalagi orang yang berjalan berlawanan arah dengannya ini. Berpapasan dengannya.

Diacuhkannya dan berjalan melewati orang itu, seakan ia tak melihatnya. Merasa sangat sial karena kembali bertemu dengan orang itu setelah kemarin malam.

Tidak penting pikirnya.

Tiba di kelas, iapun meletakkan tasnya di atas meja. Duduk di kursinya tanpa bicara apapun.

"Selamat pagi, Mark"

Mengabaikan orang di depan yang menyapanya. Ia hanya ingin bersekolah dengan tenang. Menerima pelajaran dan pulang. Itu saja.

"Mark baik-baik saja? Sepertinya Mark tidak dalam mood yang baik"

"Terserah"

Akhirnya bersuara juga. Meski singkat dan terkesan cuek.

"Mark-"

"Aku ke toilet"

Markpun berdiri. Lebih baik pergi saja sekarang. Banyak mata tertuju padanya, ia kurang nyaman.

"Tapi sebentar lagi belnya berbunyi"

"Aku tak perduli"

Dan pergi begitu saja.

Ia tahu jika gadis itu sudah mulai bertanya, akan banyak mata tertuju padanya. Karena hanya gadis ini yang berani secara langsung bertanya padanya setelah gosip mengenai dirinya tersebar di sekolah.

"Kau mau kemana? Toiletnya di sebelah sana"

Bahkan ia sudah tahu jika diikuti oleh.... Hendery. Kurang kerjaan sekali memang.

"Hanya jalan-jalan sebentar" sahutnya.

"Kalau begitu kutemani"

Mark hanya mengedikkan bahunya. Jika Hendery yang mengikutinya, rasanya tak masalah. Toh, ia sudah tahu semuanya.

"Bagaimana keadaannya? Apa dia sudah tahu?"

"Tentang?"

"Gosip murahan itu"

Mark menggelengkan kepala.

"Dilihat dari sikapnya yang tetap merepotkan itu, sepertinya dia tidak tahu"

"Baguslah"

Mendengar respon itu, Mark hanya tersenyum miring saja. Seolah mengejeknya.

"Mom dan Dad yang mengkhawatirkannya dan bertanya padaku"

"Ya, ya, ya"

Sepertinya sudah lama Mark tidak ke rumah Hendery. Ah, sebenarnya ia tidak ingin berurusan dengan ayah mertuanya yang cukup merepotkan itu, tapi dengan bersama Hendery, ia bisa kabur dari ayah mertuanya itu. Sepertinya ia harus kesana lagi.

Pasti Ibu mertuanya juga merindukan Minhyuk.

"Oh benarkah? Jadi bukan hanya dengan Mark saja? Pak Donghyuk juga menjalin hubungan gelap dengan Pak Choi? Oh, astaga. Di balik wajah manis itu, ternyata tak sebaik yang kukira"

Mark berhenti saat mendengarnya. Menoleh ke arah balik jendela yang terbuka di sebelahnya.

Ada sekelompok siswa entah kelas berapa tengah berbincang-bincang disana.

Baby (MarkHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang