72 | Kita Semua Berjuang

17.9K 2.9K 180
                                    

Part ini secara khusus aku dedikasikan untuk semua yang lagi berjuang di tengah pandemi ini. Dokter, suster, petugas admin kesehatan, petugas kebersihan, penyintas covid, seluruh keluarga yang harus berjauhan dengan anggota keluarga karena pandemi ini (entah karena jarak atau karena kewajiban), bahkan untuk para pekerja yang kehilangan mata pencarian karena pandemi ini.

Yuk kita sama-sama berjuang!

Mau komen 250++ ah baru lanjut WKWKWKWK

💍💍💍💍💍

"Popo ... Abang Apin punya kabar bagus, Ayahnya Abang Apin udah pulang," ucap Daffin dengan penuh semangat dan senyum yang sangat lebar.

"Belom pulang," potong Deana langsung. "Ini baru mau dijemput."

Daffin mengangguk masih dengan semangat penuhnya. "Iya, sebentar lagi pulang kan Buya?"

Deana mengangguk. "Iya, tapi musti dijemput dulu. Ayah ngga akan tiba-tiba sampe rumah."

Daffin mengangguk. "Kalo ade girl kapan sampe? Sama-sama Ayah kah?"

Deana melotot. Dia lupa anaknya itu bermulut ember. Dia sengaja belom mau kasih tau orang tuanya dulu karena takut kedua orang tuanya kuatir dengan keadaan dia. Dia baik-baik aja sih, yang jadi masalah adalah keadaan pandemi ini. Pasti kedua orang tuanya – yang emang sifat dasarnya sering over thinking – bakal kuatir banget dengan kehamilan di tengah pandemi ini.

"ADE GIRL?" tanya Popo dan Bubu bersamaan.

Lagi-lagi Daffin mengangguk semangat. "Iya Popo, Bubu, ade girl udah mau datang."

"Kok kakak ngga cerita-cerita?" Bubu bertanya dengan nada sedikit kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok kakak ngga cerita-cerita?" Bubu bertanya dengan nada sedikit kesal.

Deana melotot ke anaknya, juga bibirnya sedikit mencebik. Dia harus ngajarin supaya anaknya bisa jaga rahasia. Ngga semua hal bisa diomongin. Hhh. "Ngga mau bikin kuatir, nanti rencananya kalo udah 15 minggu baru mau bilang."

"Terus sekarang minggu ke berapa?"

"Sembilan."

"Jadi kakak rencananya baru satu setengah bulan lagi bilang ke Bubu sama Popo?" tanya Bubu dengan nada dan wajah ngga percaya.

Deana cengengesan sambil mengangguk. "Yaaa ... gitu deh. Tapi, rencana tinggal rencana karena anak ini ember."

Popo menarik nafasnya dalam. "Kakak nih gimana sih. Kan kalo dari awal udah dikasih tau, setiap hari Popo, Bubu, Alex sama Axel doain buat kesehatan semuanya."

Deana cuman bisa tersenyum.

"Popo sama Bubu kesana ya?" ucap Popo cepat.

Nah, ini lah hal yang Deana hindari. Bukannya dia ngehindarin keluarganya sih, tapi lebih ke dia mau kehamilannya yang sekarang juga dimanjain kaya yang dulu. Dia rasa selama proses kehamilan sedikit banyak mempengaruhi dia dan bayinya dalam bersikap sih. Soalnya gini, selama hamil Daffin kan dia super manja dan dimanja, jadi kayanya kebawa gitu ke anaknya. Sekarang dia ngga terlalu mau manja dan manjain anaknya lagi, bukannya ngga sayang, tapi takut semua anak yang lahir dari rahimnya akan jadi anak manja.

TRS [4] : Baby in My Tummy! ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang