Kayanya aku ngga bakal dedikasiin part ke siapa-siapa lagi deh, soalnya rata-rata yang udah didedikasiin tuh ngilang😭😭
Mau 250+ komen baru lanjut😂
💍💍💍💍💍
Kemarin malam, Deana dan keluarga kecilnya kembali ke Bandung. Hari ini, Hari Senin, suaminya harus masuk kantor karena ingin bertemu dengan klien baru. Klien tersebut minta untuk ketemu sama legal consultant baru mereka karena mau menceritakan secara detil apa yang sedang perusahaan mereka alami.
Tadinya, Caesar mau naik kereta ke Bandung, abis itu balik ke Jakarta naik kereta lagi. Sepenglihatan dia, anak dan istrinya masih betah di Jakarta. Dia bilang ke istrinya harus balik ke Bandung, terus istrinya juga bilang, dia juga musti balik ke Bandung.
Beberapa hari yang lalu Deana dapet whatsapp dari salah satu orang yang bantuin dia kerja dulu. Inti dari isi pesannya adalah nanya kapan toko online Deana buka lagi, karena pengurangan gaji suami ibu tersebut cukup besar sedangkan biaya hidup di musim pandemi juga besara. Dia ngerasan kasian, dia enak-enakan di rumah orang tuanya sedangkan ada orang-orang yang butuh hidup dan berharap bantuan dari dia.
Sebenernya selama pandemi ini, orderan cukup banyak, cuman awal-awal pandemi aja tuh orderan masuk sehari sekali. Tapi kemaren-kemaren masih bisa di-handle sama Deana, karena dapet bantuan dari suaminya. Oh iya, selama Deana di Jakarta toko onlinenya close order karena kan barang-barangnya pada di Bandung.
Hari ini Deana mengumpulkan tiga orang yang dulu membantunya bekerja. Dia mau berunding untuk melebarkan usahanya ke bidang lain selain kosmetik. Sebenernya kosmetik menguntungkan, tapi dia mau menambah peruntungannya di bidang lain.
"Bikin apa ya yang kira-kira diminatin banyak orang?" tanya Deana.
"Yang lagi hype nih teh, ada dimsum, mentai, salad buah sama dessert box gitu," kata Tari, perempuan termuda di ruangan ini. Awalnya dia kerja sama Deana karena kurang kegiatan, dia tinggal skripsian dan kegiatan kampusnya udah ngga ada. Dia lulus kuliah di tengah pandemi, udah ngelamar kerja tapi belum dapet panggilan dimana-mana.
"Menarik sih." Deana mengangguk-anggukan kepalanya. "Di perumahan ini, udah ada yang jual belum?"
Ketiganya menggeleng.
"Boleh dicoba deh itu," putus Deana. Ibu satu anak itu emang begitu, sangat cepat mengambil keputusan. Bukannya ngga pikir panjang, tapi karena dia Libra sejati yang hidupnya penuh pertimbangan, kebanyakan pertimbangan justru menghambat dia dalam bekerja.
"Mau coba semua?" tanya Teh Ava. Teh Ava umurnya lebih tua dua tahun dari Deana. punya satu anak yang seumuran sama Daffin. Anaknya lagi tidur di sofa. Sebelumnya dia kerja jadi yang bantu beres-beres tiga rumah di komplek ini. Gajinya lumayan, tapi capeknya kebangetan, karena kerjanya ngga ada libur.
Deana tersenyum lebar, lalu mengangguk. "Maunya sih coba bikin dulu semuanya, nanti yang enak kita jual."
"Jadi hari ini mau coba-coba resep dulu neng?" tanya Teh Kia. Teh Kia ini yang paling tua, bukan ngatain, tapi itu faktanya. Anaknya udah gede-gede, yang paling kecil baru naik kelas 1 SMP. Teh Kia yang beberapa hari lalu whatsapp Deana.
Deana mengangguk dengan memberikan senyum lebar. Sebenernya dia udah biasa bikiin dimsum gitu. Kalo kata suami dan anaknya sih enak, tapi kan ngga tau kalo kata orang lain gimana. "Aku udah biasa bikin, tapi yang makan cuman Daffin sama Ayahnya aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
TRS [4] : Baby in My Tummy! ✅️
HumorDisarankan untuk baca Jungkir Balik Dunia Deana dulu :) "Anak kecil emangnya udah siap punya bayi?" - Caesar - "Tinggal nyusuin, ngelonin sampe bobo apa susahnya?" - Deana -