76 | Abang Apin Siyok!

19.5K 2.9K 290
                                    

Maaf minggu lalu ngga update karena sabtu minggu full nikahan sepupu.

Yang nanya nama sama ig Daffin asli, dikasih taunya nanti setelah cerita ini tamat ya, sabaaaar bentar lagi kok☺️

Mau komen 275++ ah, baru lanjut WKWKWKWK

💍💍💍💍💍

Hari ini adalah hari yang datangnya diluar dugaan. Ya emang kita ngga bisa tau apa yang terjadi pasti di depan, tapi biasanya kan kita bisa prediksi hal-hal kecil yan udah kita rencanain. Nah hari ini, terjadi diluar rencana bahkan ekspektasi. Hari ini, anak bandel yang hobi nendang kenceng perutnya Deana lahir.

Usia kandungannya masih 36 minggu, tapi entah kenapa pagi tadi perutnya sakit banget dan akhirnya Caesar ambil cuti mendadak untuk nganterin istrinya ke rumah sakit. Ternyata operasi sesar harus segera dilakukan karena setelah dicek, air ketubannya kering.

Pagi tadi, Caesar nelponin semua keluarga dan dalam waktu dua jam semua keluarga udah berkumpul di rumah sakit – termasuk Daffin yang seharian ini digendong Uncle Al karena anak itu badmood.

Kenapa badmood?

"Kenapa ade ada burungnya?!"

Itu udah pertanyaan ke 12 kalinya selama kurang lebih tiga jam. Iya, adeknya Daffin laki-laki. Bukan cuman Daffin yang kaget, semua keluarga juga shock karena dikira anak yang dikandungan Deana bakalan cewek. Sebenernya ngga ada tanda-tanda khusus yang menandakan anaknya bakal laki apa perempuan, tapi karena dari semenjak awal hamil Daffin selalu bilang adenya cewek jadi semua keluarga berekspektasi tinggi kalau itu anak cewek.

"Kalau ada burungnya berarti boy kan?" tanya Daffin kesekian kalinya.

Alex menganggukkan kepalanya, kesekian kalinya, dengan penuh kesabaran.

"Adek itu musti girl!"

"Adek bisa boy juga, Abang."

Daffin menggeleng. "Nanti yang jadi abang siapa?"

"Tetep Abang Apin dong," ucap Deana yang baru sadar dari obat sekitar dua puluh menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tetep Abang Apin dong," ucap Deana yang baru sadar dari obat sekitar dua puluh menit yang lalu. Nyawanya baru kekumpul 100%, tapi sebelum kesadarannya penuh, dia udah bisa denger nada ngomel anak sulungnya yang kesel karena adek yang lahir itu cowok – ngga sesuai sama harapannya.

"Ey, Buya udah bangun?" Daffin langsung meninggalkan pangkuan Uncle Al-nya dan langsung menghampiri Buyanya. Sadar dia masih terlalu endek untuk naik kasur rumah sakit, dia melihat ke Ayahnya untuk digendong naik ke kasur.

Caesar yang mengerti kode itu langsung menggendong anak sulungnya supaya anaknya bisa deket-deket sama Buyanya.

"Buya ... Kenapa adek ada burungnya? Adek boy kah? Kenapa adek boy?" Lagi, Daffin mengulangi pertanyaan beruntun karena ngga terima kalo adek yang keluar dari perut Buyanya itu laki-laki.

TRS [4] : Baby in My Tummy! ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang