75 | Adek Makin Nakal

18.9K 2.9K 281
                                    

Yang nanya nama sama ig Daffin asli, dikasih taunya nanti setelah cerita ini tamat ya☺️

Mau komen 250++ lagi dong, baru lanjut WKWKWKWK

💍💍💍💍💍

Perut Deana semakin besar, kandungannya menginjak usia 30 minggu. Berat badannya melesat naik. Mood-nya pun jadi suka ancur, karena bawaan badannya ngga enak. Dia jadi lumayan susah bergerak dan gampang capek, beres-beres rumah yang biasanya makan waktu satu jam bisa jadi 2,5 jam karena bolak balik duduk.

Untungnya Daffin pinter, dia cukup mengerti untuk ngga berantakin rumah. Anak itu cuman bolak-balik berantakin satu ruangan, yaitu kamarnya sendiri – karena disanalah letak semua mainan-mainannya. Dia tiap siang main sama Kiko, kadang juga ngajak temen-temennya main ke rumah. Khusus untuk kamar Daffin, selalu dirapihin malem-malem tunggu semua anak selesai main.

Deana masih aktif dengan kerjaannya. Pesenan skincare dan kosmetik makin rame, pesenan makanan yang awalnya cuman iseng-iseng juga rame. Mungkin rejeki bayi yang di kandungannya kali ya.

"Buya, kok adek makin nakal?"

"He?"

"Iya, adek makin-makin nakalnya. Adek suka bikin perut Buya sakit, terus kalo malam-malam Buya jadi susah bobo. Adek tuh nakal kali, Buya.

Deana menghela nafasnya. Setiap hari, anak sulungnya semakin banyak protes tentang adeknya. Dia ngga boleh salah jawab, karena takutnya nanti anaknya jadi sebel sama adeknya.

"Bukan nakal, adeknya udah ngga sabar mau ketemu abang," jawab Deana santai sambil mengelus-elus perutnya.

Daffin memandang Deana dengan muka mengejek. Ngga, dia bukan mau ngejek Buya-nya, tapi dia mau ngejek adeknya yang nakal di perut. "Ish, tuh kan, nakal kali loh, masa ngga sabar."

Deana tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deana tersenyum. Kini tangannya digunakan untuk mengelus rambut anak sulungnya yang dia nngga sadar sudah semakin besar, semakin pinter ngomong, dan udah mulai banyak protes. Pernah anaknya protes kenapa dia disuruh tidur sendiri sedangkan dua orang tuanya tidur berdua. Pernah juga – bahkan ini lumayan sering akhir-akhir ini – anaknya protes karena disuruh main di rumah terus. Pernah juga anaknya protes karena halaman belakangnya itu kolam renang, bukannya lapangan bola. Banyak lah protesnya.

"Abang coba elus-elus adeknya sini," ucap Deana sambil menunjuk perutnya. "Abang bilangin supaya adeknya sabar, bilangin juga 2 bulan lagi baru bisa ketemu sama abang."

Daffin mendekatkan mulutnya ke perut Buyanya. "Buya, emangnya adek bisa dengar?" tanyanya sambil mendongakkan kepala, ingin memastikan kalau nanti dia ngomong itu ngga sia-sia.

"Bisa kok," jawab Deana. Sebenernya dia ngga yakin sama jawabannya, tapi kata banyak orang dan kaya google bayi di kandungan bisa denger sesuatu, makanya banyak orang tua yang suka kasih denger lagu ke anak di perutnya.

TRS [4] : Baby in My Tummy! ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang