31 | Daffin Sakit Kepala

44.3K 4.3K 140
                                    

Part ini kudedikasiin buat kety_pink sebagai wujud terima kasihku karena udah komen di cerita ini😘

Buat yang lain yang belom didedikasiin, komen yang banyak supaya namanya ngga tenggelem dari ingatanku😉

💍💍💍💍💍

"Uncle Al nda boleh masu 'mah," ucap Daffin sambil mendorong pantat Alex untuk keluar dari pintu rumahnya. Sedangkan Axel, Rangga dan Seruni dibiarkan masuk. Dengan memasang wajah sok galak, Daffin melotot memberi peringatan ke Om-nya untuk tetap di luar rumah. "Was ya kalo masuk 'mah, nanti Apin sentil loh."

Caesar memijat pelipisnya, lalu ia geleng-geleng kepala melihat tingkah laku anaknya. Sedangkan Deana pun mendukung aksi yang dilakukan Daffin.

"Daffin, Uncle Al-nya mau masuk - kasian capek baru sampe," tutur Caesar halus.

Deana udah masuk ke dalam rumah menyusul Bubu, Poporo dan adik kesayangannya karena cuman Axel lah adik yang baik dan ngga suka jailin dia dari kecil. Sekaligus adik yang rela diperalat dan dibodoh-bodohi sama dia.

"Nda boleh Ayah! Uncle Al jaga depan aja, jangan masuk," kata Daffin sekali lagi melarang. Lalu tangan kecilnya yang tadi abis mendorong Alex pun digunakan untuk menggandeng tangan kanan Caesar - meminta masuk rumah bareng dan harus meninggalkan Alex sendiri.

"Yeuuu, nanti Uncle Al bisa masuk sendiri," ucap Alex sambil menjulurkan lidahnya.

Daffin menoleh ke belakang, lagi-lagi memberikan tatapan permusuhan ke Omnya yang satu itu dibalik tubuh Caesar. Dengan bibir mengerucut karena sebal ia ikut menjulurkan lidah dan ngga lupa kedua tangannya diletakkan di kedua telingannya. "Lweeee...," ledeknya. "Ayah kunci aja, biar Uncle Al nda bisa masuk."

"Daffin ngga kasian sama Uncle Al?" tanya Caesar pelan, tangannya berusaha menahan pintu yang kini lagi berusaha didorong oleh Daffin.

"Nda! It's okay Ayah tutup aja, Apin bilangin Popo loh kalo Ayah nda tutup," ucap Daffin - sok ngancem. Sekarang anak itu tau siapa yang bisa diajak jadi sekutunya.

"Kok gitu?" tanya Caesar. Tangannya berusaha memberi kode supaya Alex bisa masuk di belakang Daffin mumpung anaknya lagi konsentrasi buat ngobrol sama dia.

"Because Uncle Al is kakal so much, jadi suluh jaga lumah aja," ucap Daffin.

Alex berjalan sangat santai lewat belakang Daffin, sangat santai sampai suara teriakan anak kecil menghentikkan langkahnya.

"Ayah!!! Uncle Al-nya jadi masuk, Ayah sih nda tutup pintunya," dumel Daffin. Lalu kaki kecilnya berlari ke untuk menyusul Alex yang udah ada di tengah-tengah ruang depan.

Tentu, teriakan Daffin pun juga terdengar ke ruang tengah, tempat Bubu, Poporo, Axel dan Deana berkumpul. Sontak keempatnya langsung buru-buru ke ruang tengah melihat apa yang terjadi. Deana sangat hafal, dari nada dan suara anaknya pasti Daffin udah menahan tangisannya.

Daffin segera berdiri di hadapan Alex dan membentangkan tangannya - memberi tanda kalau Omnya itu dilarang melewati tubuhnya.

"Haduu, kenapa ini?" tanya Rangga berjalan mendekat.

"Po, masa Alex beneran ngga boleh masuk? Alex hampir dikunciin," sungut Alex.

Daffin dengan bibir manyunnya melirik sebal ke Alex dan Ayahnya yang dipikirannya keduanya sekongkol. Lalu dengan bibir yang masih mengerucut anak itu berjalan ke Popo-nya yang tepat dua langkah darinya lalu memeluknya. "Popo, Uncle Al sama Ayah sama-sama kakalin Apin," adunya penuh drama. "Kan Uncle Al nda boleh masuk dumah Apin kalo Ayah boleh, tapi dua-duanya sama-sama kakal."

TRS [4] : Baby in My Tummy! ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang