04 | Repotnya Si Calon Bapak

62.5K 5.1K 152
                                    

Sebelum baca, jangan lupa follow aku ya chocodelette

J

angan lupa follow instagramku: chocodelette.
Thankyou😘

💍💍💍💍💍

Caesar dan Dendi dengan rambut acak-acakan masuk ke supermarket mencari bahan-bahan untuk membuat Martabak, setelah setengah jam muter-muter di SD terdekat dan martabak belom ada yang buka.

"Dedikasi gue tinggi ya buat persahabatan kita," gumam Dendi.

Caesar mendengar namun memilih mengabaikan. Ia menarik troli yang besar karena ngga mau repot nenteng keranjang kecil.

"Apa aja bahan-bahannya?"

Dendi mengeluarkan ponselnya, membuka laman yang tadi dia cari dengan keyword: resep dan cara membuat martabak di rumah.

"Tepung terigu serbaguna."

Mereka menelusuri lorong per lorong. Belum tepung di dapat, Dendi udah masukin snack-snack ke keranjang.

Caesar berdecak sebal, tapi ngga bisa marah juga. Udah apal kelakuan sahabatnya yang aji mumpung.

Sampai di lorong yang ada tepungnya. Caesar dan Dendi pusing karena ada banyak tepung serbaguna.

"Yang mana?" Caesar bertanya.

"Yang mana aja lah."

Caesar melotot. "Jangan asal, nanti istri sama anak gue kenapa-napa."

Dendi mengeluh. "Ya elah, Sar." Tangannya mengambil satu plastik tepung serbaguna berbungkus kuning keemasan dengan gambar ayam goreng di depannya. "Yang ini aja lah ya."

"Den itu buat ayam, bukan martabak." Caesar berkata dengan polosnya. Ia mengambil tepung serbaguna dengan bungkus warna biru, karena mereknya sering ia dengan di TV.

Dendi berdecak gemas. Ngapain nanya ke dia kalo ujung-ujungnya pendapat dia ngga dipake?

"Apalagi?" Caesar bertanya sambil mendorong trolinya.

"Lima ratus mili air."

"Musti beli apa bisa pake air galon?" adalah pertanyaan yang keluar dari mulut Caesar yang ditertawai oleh sahabatnya.

"Bisa air galon, lah!" Dendi memukul bahu sahabatnya. Gemas karena sahabatnya tiba-tiba menjadi bodoh.

"Apalagi?"

"Telor ayam."

Keduanya menuju lorong telur yang persis ada di depan mereka. Dendi ingin mengambil plastik untuk ngambil telor kilo-an, tapi langkahnya terhenti saat melihat sahabatnya berdiri di tempat telur yang sudah dibungkus alias yang premium.

"Yang coklat apa putih? Bedanya apa?" Caesar bingung sendiri.

"Coklat itu telor ayam negeri, putih itu telor ayam negeri. Kalo ayam kampus ngga bertelor." Dendi tertawa.

Caesar menyipitkan mata pada sahabatnya. Bisa-bisanya kepikiran buat ngomongin ayam kampus.

"Bedanya apa kalo negeri semua?"

Dendi mendengus. "Yang putih kan telor ayam kampung."

Caesar kesal. Orang tadi Dendi bilang ayam negeri dua-duanya.

Kalian jadi saksi kan?

"Bagusan yang mana?"

"Putih."

TRS [4] : Baby in My Tummy! ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang