10 | Curhat ke Dendi

48.1K 4.3K 299
                                    

Greet me on my instagram: chocodelette

SELAMAT GAJIAN!!

Mau 1500+ votes sm komen yang banyak dong hihihi😘

💍💍💍💍💍

"Abang..."

Deana menghampiri Caesar yang lagi duduk di lantai di ruang TV, lagi coret-coret kertas kerjanya ditemani laptop yang menyala dan secangkir kopi di sampingnya.

Deana selalu protes kalau suaminya itu lembur di kantor, dia takut tinggal di rumahnya sendiri kalau malem-malem. Dia lebih baik suaminya pulang ke rumah bawa kerjaan daripada musti lembur di kantor. Dia ngga mau berduaan sama bayinya doang. Dia kan penakut.

"Abang..." Deana memanggil lagi, ia memilih duduk di sofa di belakang Caesar.

"Iya Deana, kenapa?"

Deana yang memeluk laptopnya menunduk sedih lalu meletakkan laptop itu di hadapan suaminya. "Laptopnya rusak, ngga mau nyala, beliin yang baru dong."

Caesar menoleh dengan cepat waktu mendengar kata-kata terakhir.

"Besok ke mall ya bang, beli laptop baru." Deana meminta sekali lagi.

Caesar mencoba mengatur nafasnya. Pusing. Kerjaan banyak, kebutuhan rumah tangga banyak, permintaan istri juga banyak. "Dibenerin dulu ngga bisa?"

Deana menggeleng cepat. "Maunya laptop baru, ini udah rusak."

Ya kan maksud Caesar, dibenerin supaya ngga rusak lagi dan ngga musti beli laptop baru. Caesar menggaruk kepalanya yang tiba-tiba mengeluarkan keringat. Bener-bener pusing. Gajinya emang terhitung besar untuk laki-laki umur 25 tahun, tapi pengeluarannya kan juga besar.

Cicilan rumah, cicilan mobil, listrik, air, asuransi, internet, pulsa, belanja bulanan, susu ibu menyusui, popok bayi, jajan istrinya, terus uang semesteran istrinya yang harus dibayar bulan depan, dan yang lain-lain. Semua serba mahal, sampe dia ngerasa gajinya emang cuma numpang lewat - ngga ada yang bisa ditabung.

Tapi itu semua ngga mungkin diceritain ke istrinya, kakaknya, ayahnya, dan keluarga istrinya. Harga dirinya sebagai kepala keluarga harus dijaga. Bahkan dia kepikiran mau ngajar bimbel lagi sabtu minggu, tapi kalo sabtu minggu dipake kerja kapan ketemu anak sama istrinya.

Caesar menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan. "Pake laptop aku dulu gimana? Laptop kamu kubawa ke kantor biar dibenerin sama orang IT."

Deana menggeleng sekuat tenaga. "Laptop abang kan juga udah lemot, aku mau pake buat skripsian, yang ada nanti kelamaan nunggu loadingnya."

Caesar lagi-lagi mencoba bernafas dengan benar lagi. Dia aja sabar-sabarin pake laptop lemot begitu, diledekin temen-temen kantornya gara-gara pake laptop butut juga ditahan-tahanin sama dia, emang uangnya belom kekumpul buat beli laptop baru.

Kan prinsip hidupnya ngga mau beli barang dengan nyicil kecuali rumah sama mobil karena emang harganya mahal.

"Tapi ngga rusak laptopnya, De, pake yang ada dulu aja ya." Caesar ngomong sehalus mungkin. Kalo ngomong sama istrinya emang ngga boleh dan ngga bisa tarik urat.

Deana tiba-tiba nangis. "Emang kenapa sih? Masa beli laptop aja ngga boleh."

"Bukannya ngga boleh sayang, tapi..."

"Ngga usah manggil sayang-sayang." Deana sewot tiba-tiba. "Aku sebel sama abang, cuma sibuk sama kerjaan, ngga peduli lagi sama aku." Setelah mengatakan itu, dia langsung meninggalkan suaminya yang masih mencerna kata-katanya.

TRS [4] : Baby in My Tummy! ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang