Part ini kudedikasiin buat sshh_bby sebagai wujud terima kasihku karena udah komen banyak di cerita ini😘😘
Buat yang lain yang belom didedikasiin, komen yang banyak kalo perlu perline supaya namanya ngga tenggelem dari ingatanku😉 Tapi jangan berlebihan juga ya, kalo berlebihan justru aku ngga dedikasiin loh😂😂
Mau 250+ komen baru lanjut ah😂
💍💍💍💍💍
Matahari sudah mulai terbenam, langit pun sudah berubah menjadi oranye. Daffin dan Alex sudah selesai main air, foto-foto dan membangun istana pasir. Sedangkan Shalitta dan Axel sibuk dengan ponsel masing-masing setelah makan. Tikar dan kotak makan yang kosong udah ditaro di dalem mobil karena Alex dan Axel ngga mau repot-repot bawa barang-barang itu.
Bisa dipastikan Daffin yang paling bahagia disini. Akhirnya yang dia tunggu-tunggu dari satu jam yang lalu, kesampean. Iya, mereka lagi keliling buat cari jajanan. Anak itu jalan di depan dengan menggandeng tangan Shalitta, sedangkan Axel di belakangnya, dan Alex yang berjalan lebih di belakang lagi.
Setelah sampai ke booth-booth jajanan, Daffin melepas tangan Shalitta. Ia berlari ke belakang untuk menghampiri Uncle Al – sumber uangnya hari ini. "Uncle, Apin mau jajan."
Alex mengangguk. Ia meraih tangan keponakannya untuk digandeng. Dia udah hafal banget betapa hiperaktif keponakannya ini, meleng sedetik udah bisa kabur-kaburan ini anak. Yakin deh. Itu hal yang diwanti-wanti kakaknya banget.
"Ayo keliling, kita cari yang enak ya."
Sebelum Alex dan Daffin pergi, Axel menahan sebentar. "Jangan jajan yang macem-macem, lagi banyak virus."
"Ya elah." Hanya itu reaksi yang dikeluarkan Alex.
Berbeda dengan reaksi yang Shalitta keluarkan. Perempuan itu tertawa. "Ngga berubah ya."
Axel menoleh ke Shalitta. Sedangkan Shalitta yang diliatin malah membuang mukanya, ia berjalan duluan menuju booth-booth jajanan tersebut.
Alex dan Daffin pergi mencari jajanan yang menarik minat mata Daffin dan Alex.
Begitu pun Shalitta yang udah sibuk cari jajanan yang dia mau. Axel mengikuti Shalitta dari belakang. Di beberapa boot jajanan yang Axel kurang yakin kebersihannya, ia menegur Shalitta.
"Jajan yang bener."
Reaksi Shalitta hanya menoleh sekilas, tapi ia tetep membeli jajanan tersebut. Sekarang hubungan keduanya jauh dari kata baik-baik saja. Mungkin Axel masih peduli, tapi Shalitta memilih mengacuhkan Axel sama sekali.
Setengah jam setelah berpencar, semuanya bertemu di titik paling ujung booth. Alex sudah membawa banyak jajanan: pisang goreng, siomay, hot dog, kentang goreng, es kelapa, es jeruk, dan beberapa jajanan yang udah tinggal plastiknya aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRS [4] : Baby in My Tummy! ✅️
HumorDisarankan untuk baca Jungkir Balik Dunia Deana dulu :) "Anak kecil emangnya udah siap punya bayi?" - Caesar - "Tinggal nyusuin, ngelonin sampe bobo apa susahnya?" - Deana -