20 | Deana Cemburu

48.5K 4.4K 209
                                    

Greet me on my instagram: chocodelette😊

✅Sebelum baca, jangan lupa follow chocodelette ya!

✅ Budayakan vote sebelum baca, dan comments juga pas lagi baca ya, it makes me happy😘

Part ini kudedikasiin buat rizkiekaa_ sebagai wujud terima kasihku karena selalu komen cerita ini😘

Buat yang lain yang mau didedikasiin part-part berikutnya, komen yang banyak ya kalo bisa mah tiap baris biar nama kalian terngiang-ngiang di kepalaku❤❤❤


💍💍💍💍💍

"Abang ngga boleh dateng ke latihan lomba lagi," adalah kalimat pertama yang keluar dari mulut Deana waktu Caesar sampai rumah jam satu pagi.

Caesar masuk rumah dan memilih duduk di sofa ruang TV, baru membalas ucapan Deana. "Kenapa?"

Kok kenapa, Deana bingung. Kenapa harus ditanya alesannya. Kan udah jelas, suaminya pulang dari latihan lomba itu selalu lewat dari jam dua belas malem, terus ditambah anak-anak cewek yang ikut lomba pasti pada ganjen.

"Abang pulang malem mulu," jawab Deana.

Oke, sebenernya alesan utamanya bukan pulang lewat dari tengah malem, tapi cewek-cewek ganjen itu yang bikin Deana berang sendiri dan ngga mau suaminya dateng ke latihan itu lagi.

Iya, Deana cemburu.

Cemburu karena hari sabtu dan minggu suaminya dihabiskan bareng sama temen-temen dan junior-juniornya, sedangkan Deana sama Daffin di rumah doang sebulan belakangan ini.

"Besok-besok pulangnya rada cepet deh."

Rada cepet yang dimaksud Caesar itu jam tujuh atau delapan ya. Karena dia selalu pergi ke kampusnya buat ngeliat orang latihan lomba itu dari jam sepuluh pagi.

"Tetep ngga boleh." Deana melipat tangannya di depan dada.

Caesar menarik Deana untuk duduk di sebelahnya. Dia lelah sebenernya. "Kenapa? Kan pulangnya udah dicepetin."

Deana menarik nafas. Dia memaksa otaknya untuk berpikir alasan apa yang bisa dikeluarkan supaya suaminya mau nurutin permintaannya buat ngga dateng ke latihan lomba itu lagi.

Dan hasilnya nihil. Otaknya ngga bisa dipaksa bekerja secara mendadak, apalagi udah jam satu pagi gini. Otaknya ngga bodoh, tapi emang kurang pinter aja nyari alesan. "Pokoknya ngga boleh."

"Iya, tapi kenapa?"

Deana melirik sinis. "Emang kenapa harus ada alesannya? Aku bilang ngga boleh ya ngga boleh," suaranya meninggi.

Caesar merangkul bahu Deana, diberi usapan lembut juga. "Kemaren-kemaren kamu ngga ngelarang, sekarang tiba-tiba sewot, pasti ada apa-apanya."

Deana manyun. Dia pengen bilang cemburu tapi ngga mau, malu, gengsi, sama nanti pasti dibilangin ngga perlu cemburu lah, apa lah, gitu lah, kan males banget diceramahin kaya gitu.

"Deana, istriku tersayang, termanis, termanja, kamu kenapa?"

Kan, kan, kan, gini nih yang bikin luluh. Kenapa musti lembut banget sih nanyanya, kan jadi pengen bilang kalo dia cemburu dan takut suaminya ganjen sama cewek lain apalagi yang lebih muda. Iya, bener, waktu itu yang kaya gini udah pernah dibahas, dan ujungnya bilang ngga perlu takut, ngga perlu cemburu, gitu-gitu, tapi kan rasa cemburu bisa timbul gimana aja keadaannya.

TRS [4] : Baby in My Tummy! ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang