80 | Puasa & Lebaran

17K 2.6K 203
                                    

Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidin Wal Faizin. Mohon Maaf Lahir dan Batin, untuk teman-teman yang Muslim🙏🙏
Selamat Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus untuk teman-teman Kristian🙏🙏

Sejujurnya, seharusnya ini jadi part terakhir untuk cerita ini dan part depan Epilog.. Tapi karena part Si Ade masih terlalu sedikit, jadi akan ada beberapa part lagi yang porsi Abang, Buya dan Ayah sedikit, tapi porsi Ade dibanyakin. Oke?

"Dear ...." di akhir part diisi dong🥺

💍💍💍💍💍

Restoran Deana selalu rame tiap sore, karena jadi tempat para ibu-ibu nungguin anak-anaknya yang lagi main di lapangan sebelah. Seperti sore ini juga, ibu-ibu lagi nungguin anak-anaknya main sambil nunggu waktu buka puasa.

Berbeda dari Daffin dan teman-teman seumurannya yang lagi seneng-senengnya main sepak bola maupun basket di lapangan, Aaron dan teman-temannya lebih suka main di halaman belakang restoran Deana. Walaupun halaman belakang cukup minimalis untuk dipake lari-larian, tapi untuk anak umur 3 tahun tempat itu masih cukup.

 Walaupun halaman belakang cukup minimalis untuk dipake lari-larian, tapi untuk anak umur 3 tahun tempat itu masih cukup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini jam menunjukkan pukul 16.10, jam-jam rentan untuk yang berpuasa. Termasuk Aimam, bocah berumur 3 tahun yang lagi belajar puasa, tapi ngeliat Aaron minum susu coklat di depannya. Sebenernya Aimam puasa setengah hari, tadi jam 12 udah makan nasi, ikan goreng dan sayur bayam, dan ngga lupa dengan susu botolnya. Tapi abis itu dia lanjut puasa lagi dari jam satu siang sampe maghrib.

Namun Aaron a.k.a setan kecil belum tau apa itu puasa, karena orang rumahnya, belum ada yang ngajarin apa itu puasa.

"Imam mau?" tawar Aaron sambil menyodorkan sedotan bekas mulutnya ke depan mulut Imam.

Imam menggeleng kecil. Dia mau minum susu coklat itu, tapi kan dia lagi ngga boleh minum dan makan apapun sampe bunyi adzan maghrib atau sampai Mamanya bilang udah boleh buka puasa.

"Kenapa?" tanya Aaron penasaran. Ia semakin memajukan sedotan yang ujungnya masih basah itu ke dekat bibir Aimam. "Imam aus kan? Musti banyak minum kata Buya."

"Imam lagi puasa, Lon," jawab Aimam. Wajahnya nampak tidak ikhlas. Dia mau banget minum susu coklat di tengah puasanya ini, tapi Mamanya belum bilang boleh buka.

"Apa itu?" tanya Aaron dengan muka bingung.

"Puasa itu ngga boleh makan sama ngga boleh minum," jawab Aimam. Pemahamannya tentang puasa hanya sebatas itu, karena hanya itu yang dijelaskan oleh kedua orang tuanya.

"Imam nda lapal sama aus?" tanya Aaron. Mengingat dia selalu lapar, dia jadi bingung kenapa temennya ngga boleh makan sama ngga boleh minum. Sebelum Aimam memberi jawaban, Aaron berdiri dan berjalan ke dapur. Ia minta tolong ke salah satu Tante disana untuk mengisi botol minumnya dengan susu coklat dan dengan tangan kecilnya ia menggenggam satu potong brownies.

TRS [4] : Baby in My Tummy! ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang