56 | Rumah Rame

21.4K 3K 278
                                    

Part ini kudedikasiin buat hellobelle14 sebagai wujud terima kasihku karena udah komen di cerita ini karena nama dan profpicnya lumayan nyantol hehehheh. Jangan ilang ya ka abis ini😂

Buat yang lain yang belom didedikasiin, komen yang banyak supaya namanya dan profpicnya nyantol di ingatanku😉

Selamat Membaca😁

💍💍💍💍💍

Jumat malam, rumah Caesar kedatangan banyak tamu. Ada Rangga, Alex, Leo, Joan, Kenzo dan Chayil. Bisa serame itu karena permintaan Daffin. Anak itu udah marah-marah ditelpon karena Bubu sama Poponya ngga nginep lagi. Ditambah Papa Leo sama Mama Joan yang sering ngajak video call tapi dateng ke rumahnya bisa itungan jari.

Caesar ngga enak hati karena disamperin sama para orang tuanya. Kan etika yang bener itu anak nyamperin orang tuanya ya, tapi karena kalo mau keluar kota harus rapid di rumah sakit, dia dan istrinya masih parno kalo dateng ke rumah sakit. Apalagi mereka punya anak kecil. Takutnya mereka dateng ke rumah sakit aman-aman aja, eh malah kena di rumah sakit itu.

"Ayo makan malem, yo!" ajak Deana pada semua orang yang berkumpul di ruang keluarganya.

Bubu dan Popo bawain rendang jengkol, gulai ayam, capcay goreng, cumi pete pelangi, kerang hijau saos padang, sop daging sapi. Sedangkan Leo dan Joan bawain beef teriyaki, garang asem ayam kampung, sambel goreng ati, sate taichan puluhan tusuk. Ngga lupa, Alex udah mesen daging buat barbeque-an dan udah bawa semua peralatannya dari rumah. Ditambah Deana udah bikin sayur bayem jagung. Jujur, makanan yang dibawa bisa buat seminggu kali ya, banyak banget. Mending satu makanan tuh satu porsi ya, ini tuh satu makanan bisa buat tiga sampe empat orang.

"Buset, banyak banget makanannya." Leo yang pertama kali ngomong.

Deana mengangguk. "Ini semua yang dibawain, aku bingung pada mau makan yang mana jadi kubuka semua."

"Pada mau makan yang mana? Biar sisanya disimpen aja," ucap Alex.

"Om mau garang asem."

"Tante mau gareng asem sama bayem buatan kakak."

"Popo mau cumi pete pelangi, Caesar juga suka pete kan?"

Caesar mengangguk. "Sama mau rendang jengkol," lalu ia tersenyum sumringah.

"Bubu ngikut aja itu juga udah banyak. Anak-anak juga ngikut aja, ya."

"Iya, bu," jawab Kenzo, Chayil dan Alex serempak.

Deana melihat makanan yang dipilih, semuanya rata-rata pedes. Anaknya ngga bisa makan pedes, jadi dia bertanya ke anaknya, "Dede mau makan apa?"

Daffin yang digendongan Caesar menunjuk beef teriyaki yang ada di meja. "Apin want this."

"Okey obos," ucap Deana sambil tersenyum. Dia kembali merapikan makanan yang lain buat dimakan besok bahkan sampai lusa mungkin belom abis.

Semua mengambil makanannya masing-masing. Berhubung meja makan di rumah Caesar Cuman ada empat kursi, jadi yang duduk disitu para orang tua. Sedangkan yang muda-muda duduk di depan TV.

Daffin duduk dipangku Bubu. Anak itu membiarkan Buyanya makan duluan. Sebenernya anak itu sayang kok sama Bubunya, tapi dia emang suka marah-marah sama Bubu.

"Tumben akur," ledek Popo.

Joan dan Leo di depannya tertawa terbahak. Ia tau dari Rangga, setiap telponan sama Seruni Daffin pasti bawaannya bete. Mukanya cemberut mulu. Giliran mau ngobrol sama Rangga baru senyum.

TRS [4] : Baby in My Tummy! ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang