Jangan lupa follow aku di instagram @/chocodelette karena aku lebih aktif disitu, lebih sering interaksi, post foto dan video Daffin dan belajar bareng juga disitu. Thank you!
Part ini kudedikasiin buat ka aravea sebagai wujud terima kasihku karena udah komen di cerita ini. Jangan ilang ya ka abis ini😂
Buat yang lain yang belom didedikasiin, komen yang banyak supaya namanya ngga tenggelem dari ingatanku😉Selamat Membaca😁
💍💍💍💍💍
"Sar, kita hari ini jadi ya ke showroom motor."
Caesar yang lagi mengunyah sarapannya yang kesiangan langsung menoleh ke sumber suara. Sumber suara itu dari samping kanannya – Si Popo lagi nonton berita tentang corona. Ia berusaha mengunyah makannya dulu karena kan ngga sopan kalo ngomong sambil ada makanan di mulut. Walaupun rasanya makanannya jadi kaya susah ditelen.
"Kayanya ngga perlu deh, Po," ucap Caesar setelah berhasil menelan makanannya. Pagi yang kesiangan ini dia makan kolak pisang bikinan istrinya kemaren sore. Iya, tau, walaupun dia sekeluarga ngga puasa tapi istrinya suka ikut menyemarakkan. Setiap tahun bikin kolak, beli kurma juga. Bahkan istrinya juga bikin takjil buat dibagi-bagiin ke tetangga. Emang kerajinan aja istrinya itu.
"Kok ngga perlu?" Popo mengalihkan pandangannya dari TV ke anak menantunya yang lagi duduk di meja makan. Bingung, yang mau dikasih motor Asraf tapi yang nolak malah Caesar. "Kan kasian Sar kalo motornya musti ganti-gantian."
"Asraf bisa naik bus kok, Po," jelas Caesar.
"Mending beli motor dong, Sar, lebih hemat daripada naik bus. Terus kalo naik motor bisa pergi kemana-mana, kalo naik bus repot musti naik beberapa bus," kata Popo. Lalu ia memakan tahu isi bihun. "Popo gini-gini juga juga dulu pernah naik bus tau. Boross terus capek, Sar..."
Caesar menghembuskan nafasnya. Gini nih, dia masih mau mendebat Popo mertuanya tapi dia yakin bakal ada alesan lainnya yang emang masuk akal. Tapi yang dia ngga suka itu, Poponya terlalu baik jadi bikin dia ngerasa ngga enak walaupun dia paham banget kalo mertuanya ini tulus.
"Kamu nganggep Popo ini bapak kamu apa mertua kamu, Sar?" tanya Popo.
"Bapak mertua, Po. Kan sama aja itu, Po."
"Tandanya Asraf juga cucunya Popo – jadi kamu ngga perlu ngerasa ngga enak gitu."
Caesar membulatkan matanya. Ternyata Poponya paham apa yang dia rasain. "Ya udah, terserah Popo aja, Cesar ngikut."
Popo tersenyum. "Oke, kamu bilang ke Asraf kita jam 2 ke sana ya. Popo mau mandi dulu."
"Iya, Po." Caesar melihat jam dinding yang terpasang di atas TV – ternyata masih jam 10. Ia mengambil ponsel yang ada di sebelah mangkok kolak pisangnya. Ia mengetikkan pesan di grup whatsapp keluarga yang isinya ada dia, istrinya, kakaknya dan ponakannya juga.
Caesar Iseabail
@Ka Rayi @Asraf Cato kita kesana jam 2 siang ya
Popo jd ngajak beli motor
Semangat bgt, skrg aja udah mandi
Segalanya
YUHUUUU!!!
Ka Rayi
Sarr, De, kayanya ngga usah deh, kakak ngga enak
KAMU SEDANG MEMBACA
TRS [4] : Baby in My Tummy! ✅️
HumorDisarankan untuk baca Jungkir Balik Dunia Deana dulu :) "Anak kecil emangnya udah siap punya bayi?" - Caesar - "Tinggal nyusuin, ngelonin sampe bobo apa susahnya?" - Deana -