Hari senin adalah hari terkutuk untuk seluruh murid SMA GARUDA. Berbaris rapi dengan terik matahari yang menyengat membuat sebagian besar siswa mengeluh. Sejak tadi, Kepala Sekolah tak lelah memberi amanah yang panjang tanpa memedulikan raut lelah dari para muridnya.
Di pertengahan memberikan amanah, guru BK datang menyeret beberapa siswa yang membolos upaca bendera. Semua murid cewek berteriak histeris kalah melihat keempat most wanted SMA GARUDA ikut serta diseret bersama anggota mereka yang lain. Siapa lagi kalau bukan Reygan dan kawan-kawannya.
"kalian lagi? Kalian nggak puas dapat hukuman dari saya?" tanya Kepsek dengan raut lelah yang nampak terlihat pada air mukanya.
"Kalau kita puas mana mungkin kita ngulangin, Pak," celetuk Arkan asal-asalan.
"Berani kamu jawab saya? Kamu tau saya siapa?"
"Bapak Surya," jawab Risko enteng nyaris membuat Pak Surya mati emosi.
"Kalian semua, sekarang juga bersihin toilet!!!" geram sang Kepsek kalah dihadapkan dengan murid super bandel sekolah itu.
"Gampang kok," jawan Reygan dengan tampang datarnya. Mendengar itu, Pak Surya ingin sekali manamparnya. Namun karena Reygan menjadi murid kesayangan di SMA GARUDA, hal itu ia urungkan.
Tak lama setelah itu, semua anggota Arion yang ikut membolos bersama Reygan beranjak ke toilet dan menjalankan hukuman mereka. Membersihkan toilet adalah jajanan wajib bagi mereka setiap hari senin. Dan pada akhirnya, kebiasaan itu membuahkan hasil yang cukup memuaskan. Terdampar di toilet bukan?
"Gara-gara lo Bos. Seandainya lo nggak ngajak bolos pasti kita nggal bakal kena hukum kek gini," cerocos Arkan dengan tangannya yang sibuk menyikat lubang toilet.
"Bukannya lo yang paling setuju diajakin bolos? Terus kenapa lo ngomel nggak jelas kek gini?" tanya Risko kepada Arkan.
"Yah nggak papa. Gue cuman mau ngomel aja."
"Taik. Gila lo!" umpat Reygan.
"Diam lo! Lo yang buat kita kena hukum," hardik Arkan tak terima.
"Mau gue tendang?"
"Hehehehe... canda Bos," jawab Arkan cengegesan.
Setelah itu mereka kembali melanjutkan hukuman itu agar cepat diselesaikan. Tak banyak perbincangan saat mereka bekerja. Semuanya memilikih fokus menyelesaikan hukuman itu daripada membuat masalah baru yang nantinya akan menambah hukuman yang harus mereka tanggung seperti menyapu taman belakang dan samping sekolah. Hingga akhirnya suara seseorang mengalihkan semua atensi.
"Rey..."
Reygan menoleh mendapati wajah Rayina dengan senyum mengembang.
"Kenapa?" tanyanya lembut.
"Kenapa doyan banget cari masalah?"
Duarr!!!
Bukannya Rayina memberi semangat, cewek itu malah menanyakan hal yang membuat Reygan menjadi lebih malas. "Gue malas berdiri terlalu lama. Gue nggak suka dengarin pak Surya kasih amanat," jawab cowok itu.
"Kalau lo nggak suka beliau yang kasih amanat, lantas siapa yang lo mau?" tanya Rayina.
"Lo."
Singkat, padat dan jelas Reygan menjawab namun mampu membuat jantung Rayina berdebar kencang.
"Gue nanya serius, Rey."
"Gue juga jawab serius."
"Sampai kapan perdebatan asmara kalian berakhir?" tanya Risko menyela keduanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reygan & Rayina (END)
Genç KurguMengisahkan tentang pertemuan dua insan karena suatu insiden yang tak terduga, yang mana insiden itu membuat mereka saling terikat satu sama lain tanpa disadari. "Lo gila hah!" "Maaf..." "Akal sehat lo mana, Rey?" "Gue takut!" Deg... Rayina mendeka...