41.

215 11 2
                                        

Seorang cewek tengah melangkah dengan penuh semangat memasuki sebuah ruangan. Air muka yang dipancarkannya menggambarkan suasana hati yang sedang bahagia.

"Woy, mau kemana lo?"

"Mau ke ruangan bimbel."

"Ngapain kesana? Mau bimbing hati? Sekarang kan udah jamnya buat pulang."

"Kampret! Gue mau ikut perlombaan dua minggu mendatang, makanya kesana."

"Seriusan? Kenapa nggak kasih tau kita?"

"Malas. Gue takut kalian pada heboh di kelas."

"Wah parah nih anak. Minta dihajar lo!"

"Serah lo Didin sayang. Gue cabut dulu."

"Woy, Ray!"

Rayina tak mengubris panggilan Dinda. Cewek itu terus melangkah menuju tempat tujuannya. Sementara di tempatnya Dinda mengumpat  mendapati perlakuan Rayina yang mengabaikan kehadirannya.

"Kenapa? Muka lo kayak lagi bete."

"Lagi patah hati," jawab Dinda sekenanya.

"Cih! Cewek kayak lo bisa patah hati? Hahaha... M-A-M-P-O-S!"

Dinda menoleh mendapati Arkan sedang menertawakan dirinya. Emosi cewek itu kian memuncak kalah Arkan mengejeknya dengan memeletkan lidah. Tak ingin menambah bad moodnya, Dinda memilih melangkahi cowok itu menuju parkiran menyusul Alia dan Tiara pulang.

###

"Are you ready?"

"Yes, Sir."

"Ok? Let's start now."

Dengan segala kemampuan dan konsentrasi penuh, Rayina berusaha sebaik mungkin memahami materi yang dipaparkan guru pembimbingnya. Cewek itu terlihat tekun mempelajari materi yang dijelaskan dan dengan telaten mengerjakan semua soal yang diberikan.

"Do you want to take a rest?" tanya guru itu setelah sekian lama menjelaskan materi kepada Rayina.

"Yes, i want. Thank you, Sir," jawab Rayina dengan sopan.

Setelahnya guru itu keluar ruangan entahlah akan menuju kemana. Rayina sendiri berdiri dari tempat duduknya untuk merengangkan otot yang terasa pegal. Belajar selama 1 jam lebih membuat cewek itu sedikit lelah. Setelah beberapa saat, tangannya merongoh ponsel di saku bajunya dan mengecek notif yang muncul pada benda pipih itu.

Calonistriidaman (4)

Alia calm
Woy! Gua punya hot news nih. Pengen tau nggak?

Tiarakerang
Alaah! Palingan tentang cogan:(

Dindabakwan
Kalau soal cogan, kuy gaslah. Gue pengen gebet mereka. Bosan jomblo mulu:v

Aliacalm
Ett dah, Din. Lo mah kalau cogan maju paling depan:(

Dindabakwan
Apapun gue lakuin demi cogan. Mati pun gue rela.
Canda mati:v

Tiarakerang
Mikirin masa depan dulu, Nyet! Pada mau kasih makan apa anak-anak lo nanti kalau nggak sekolah?

Btw, @Rayina mana? Kok nggak nongol-nongol?

Dindabakwan
Itu... katanya dia ikut bimbel. Dua minggu mendatang dia mau ikut perlombaan.

Aliacalm
Wah parah tuh bocah nggak cerita ke kita. Minta ditonjok kali yah! Gemes gue:(

Tiarakerang
Udah-udah, jangan kayak gitu ke sahabat sendiri. Nggak baik tau! Lo semua pada tau kan sifat Rayina kayak gimana? Intinya sekarang kita berdoa semoga dia diberikan kelancaran buat ikut perlombaan.

Dindabakwan
Amiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn!

Aliacalm
Amin!

Read(3)

Rayina menyungging senyum membaca notif yang muncul dari teman-temannya. Geli rasanya memiliki sahabat seperti mereka. Memanfaatkan waktu luang, tangannya terus menari diatas keyboard handphone sambil menggulir pesan lain yang masuk pada benda pipih itu. Mata cewek itu memicing melihat pesan dari sang pujaan hati ikut terlampir pada layar ponselnya.

Es batu❤
Sorry. Hr ini gw nggk bs jmpt lo. Ada urusan pntng yg hrs gw selesain.

Cewek itu tersenyum kecut dan menghela napas berat saat membaca pesan yang Reygan kirimkan. Bohong jika Rayina tak kecewa saat cowok itu mengingkar janji akan menjemputnya pulang. Meski dengan berat hati, dirinya mencoba membalas pesan itu.

Me :
Iya, nggak papa. Lo hati-hati disana. Kalau udah selesai langsung balik ke rumah. Jaga kesehatan.

Read.

Cewek itu mencoba tegar saat pesannya hanya dibaca. Dan akhirnya Rayina memilih untuk meletakkan ponselnya keatas meja dan kembali mengerjakan soal yang ada di hadapannya.

###

"Anjing! Lo gila hah!" hardik Risko membaca pesan yang Reygan kirimkan.

"Lo masih warah kan? Lo tega bohongin cewek lo dan nggak merasa bersalah sama sekali? Akal sehat lo mana, Bro?"

Bukannya menjawab, Reygan malah tertawa renyah mendengar umpatan sahabatnya itu. "Bukan urusan lo!"

"Bangsat! Lo kenapa Nyet? Kalau ada masalah cerita ke kita, jangan kayak gini. Kasian cewek lo, dia nggak tau apa-apa," lanjut Risko. Kini, tangannya telah mencengkam kuat kerah baju Reygan.

"Gue nggak peduli," jawab Reygan enteng. Kemudian cowok itu melangkah menjauhi kerumunan anggotanya. Sepertinya Reygan butuh waktu untuk sendiri.

Sesaat hatinya berdenyut sakit mengingat perbuatannya terhadap Rayina beberapa saat lalu. Dirinya yakin cewek polos itu sedang bersedih. "Maafin gue, Ray. Gue nggak punya pilihan lain."

Dari kejauhan, Alfa tersenyum menang. Rupanya ancamannya saat itu ampuh membuat pikiran Reygan terkoyak. Satu rencana pun telah berjalan mulus sesuai harapan. Sekarang, dirinya tinggal memainkan lakon yang telah ia siapkan untuk rencana berikutnya.

###

Sekian dulu.

Next part?
Tinggalkan jejak!

21/04/2021
Saputry_110804

Reygan & Rayina (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang