Terlihat seorang gadis sedang sibuk menata bukunya kedalam tas. Sudah waktunya bagi mereka pulang untuk menyantap makanan lezat dan beristirahat di kasur empuk tak ada duanya.
"Guys, gue duluan. Jemputan udah di depan. Kasian kalau nunggu lama," pamit Tiara.
"Sama, gue juga," sahut Dinda. "Ray, lo kan searah sama gue, nebeng aja yuk!"
"Nggak usah, kasian pak Anto. Beliau udah kesini. Nanti dikira gue nggak ngehargain dia," tolak Rayina.
"Ya udah gue duluan."
"Ray, gue pamit yah. Ada urusan soalnya," kini Alia yang bersuara.
"Iya. Hati-hati Al," jawab Rayina meski dirinya sedikit bosan karena harus ditinggal pergi oleh sahabatnya.
###
Sekarang Rayina menunggu pak Anto di depan halte sekolahnya. Pelantaran SMA GARUDA mulai sepi meninggalkan segelintir orang yang mengikuti kegiatan eskul disana.
Bayangan kejadian di UKS yang dialaminya bersama Reygan masih berterbangan dan menggangu pikiran cewek itu. Bagaimana dirinya jatuh bersama Reygan, bagaimana kedua mata mereka bertubrukan dalam beberapa saat dan bagaimana sikap manis Reygan. Semuanya benar-benar mengganggu pikiran Rayina. Dan akhirnya lamunan cewek itu buyar ketika ponsel dalam saku seragamnya bergetar.
"Hallo Pak."
....
"Kenapa?"
...
"Ya udah. Saya pulang naik taxi aja. Bapak hati-hati."
...
"Iya, sama-sama Pak."
Ternyata yang menelpon Rayina adalah pak Anto. Beliau mengatakan jika dirinya tidak bisa menjemput cewek itu lantaran ban mobilnya bocor.
"Sepi banget. Taxi juga nggak nongol-nongol."
Bukannya Rayina tak mengikuti zaman memesan taxi online, hanya saja ponselnya mendadak mati setelah ditelpon pak Anto. Nasib sial, bukan?
Matahari perlahan terbenam menggantikan siang menjadi sore hari. Namun taxi yang dicari tak kunjung didapati Rayina. Dirinya sudah tak tahan berada disitu. Kendati demikian, cewek itu memutuskan beranjak pulang meski harus jalan kaki. "Siapa tau dipertengahan jalan dapat taxi kan?" Pikirnya.
Belum beberapa meter beranjak, tiba-tiba segerombolan cowok geng motor menghampirinya. "Shit!"
"Wihhh ada cewek cantik dari SMA GARUDA nih," tutur salah satu dari mereka mendekati Rayina dan memainkan helai rambut cewek itu.
"Bangsat! Lepasin Anjing!"
"Heh! Keren juga. Cantik-cantik galak," goda Andre menyentuh dagu Rayina. "Fa, mau diapain nih cewek?"
"Enaknya diapain?" tanya Alfa tersenyum culas sambil memainkan kunci motornya.
"Jangan macam-macam atau nyawa lo semua gue gantung!"
"Tenang baby. Keep calm aja. Ohh iya, mau main bareng kita nggak?" tanya Andre membuat Rayina terpancing emosi.
"Brengsek!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Reygan & Rayina (END)
Novela JuvenilMengisahkan tentang pertemuan dua insan karena suatu insiden yang tak terduga, yang mana insiden itu membuat mereka saling terikat satu sama lain tanpa disadari. "Lo gila hah!" "Maaf..." "Akal sehat lo mana, Rey?" "Gue takut!" Deg... Rayina mendeka...