02.

1K 49 14
                                    


Seperti yang Reygan perintahkan, pulang sekolah semua anggota Arion yang beranggotakan 50 orang sudah berkumpul di basecamp.

"Gue herman sama si Alfa, kok demen banget  nyari masalah?" tanya Arkan sambil mengemasi buku-bukunya kedalam tas.

"Heran bego bukan Herman," koreksi Reygan.

"Ohh iya itu maksud gue. Jangan-jangan mereka nyari masalah karena iri sama ketampanan gue yang udah ngalahin Alvaro Mel?" sambung Arkan dengan penuh percaya diri.

"Bisa kecilin suara lo nggak? Gendang telinga gue rusak dengar bacotan lo," sahut Risko merasa jengah dengan tingkah konyol Arkan. Ingin sekali dirinya membuang cowok itu ke tempat sampah.

"Kayak tukang cendol aja," sinis Galang.

"Kayak emak-emak," sambung Reygan tak kalah sinis.

"Kok kalian jahad banget sama gue? Hiks...hiks kalian tega tau nggak?  Apa salah gue sampai kalian nistain kayak gini? Awas aja, nanti gue aduin lo semua ke Mami," balas Arkan memulai drama kingnya.

"Cih! Drama kingnya mulai," sinis Risko.

"Kurang kerjaan," tambah Galang pedis.

"Huawww... Mami mereka jahad. Mereka ngebulliin anak kesayangan Mami!!!"

"Diam atau gue tendang," desis Reygan dingin membuat Arkan mati gaya seketika. Dirinya tak mau ditendang ke antartika oleh Reygan. Bukannya takut, Arkan hanya khawatir jika Mocu anak kucingnya menangis mencari keberadaannya. "Iya gue diam. Nggak usah seserem itu juga, Bambang."

"Good"

"Kita jadi ke basecamp nggak? Waktu kita dibuang percuma buat ngeladenin biawak ini!" tunjuk Galang kepada Arkan.

"Lho kok gue?" protes Arkan.

"Emang lo."

"Lang, lo kena sihir?" tanya Risko mendengar Galang berbicara lebih dari empat kata.

"Kenapa?"

"Baru kali ini gue denger lo ngomong banyak."

"Bukannya lo seneng?"

"Seneng sih cuman aneh aja. Jangan-jangan lo--"

"Nggak usah bacot, sekarang ke basecamp,"  sambar Reygan cepat.

"Siap Pak Bos terhormat."

###

"Bisa nggak lo berhenti cari perhatian Mama sama Abang?" bentak gadis itu kepada lawan bicaranya.

"Gue nggak pernah cari perhatian Mama dan Abang lo, Tania," isak gadis lain.

Cewek yang bernama Tania sangat membenci gadis didepannya itu. "Nggak usah pasang muka belas kasian RAYINA RESPARATI JUANTO," desis Tania tajam.

"Tan, udah berapa kali gue bilang, gue nggak ada niatan sama sekali buat nyari perhatian sama Mama dan Abang lo," jawab Rayina dengan berlinang air mata.

"Histt... jadi perempuan jalang aktingnya kayak gini terus. Depan orang banyak sok-sokan lemah padahal busuk!"

Habis sudah kesabaran Rayina. Sudah banyak kali Tania menghinanya. "Cukup TANIA CLAUDIA ARMORA! Lo terlalu salah menilai gue. Gue udah sabar ngehadapin lo, tapi kali ini gue nggak bisa. Apa salahnya lo ngehargain gue dikit aja? Sekarang gue tanya, apa yang udah gue lakuin sampai lo benci sama gue? Soal perhatian Mama dan Abang lo ke gue, gue rasa wajar aja. Ayolah Tan bercermin dikit. Jangan lo salahin gue sepenuhnya disini. Gue muak sama sikap lo, Tan!"

Reygan & Rayina (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang