46.

208 8 0
                                    

2 hari menjelang perlombaan...

Deru mobil pada halaman sekolah terdengar sangat memekak telinga. Tak lama kemudian, seorang cewek turun dengan gaya super coolnya. Rambut yang ia biarkan tergerai juga tas yang sengaja ia sampirkan pada bahu kirinya kian menambah kesan cantik yang ia miliki. Perlahan, cewek itu melangkah menuju suatu ruangan dengan melewati kelas satu persatu.

Tok...tok...tok!!!

"Silakan masuk!" jawab seseorang dari dalam saat cewek itu mengetuk pintu.

"Selamat pagi, Pak," sapanya dengan ramah.

"Selamat pagi, Safira. Selamat datang di SMA GARUDA. Semoga kamu betah sekolah disini yah," jawab guru yang menjabat sebagai kepala sekolah itu.

"Kalau boleh tau, saya dapat kelas berapa yah, Pak?" tanya Safira.

"Ohh iya kamu dapat kelas XI IPA 1. Kebetulan kamu sekelas sama Rayina, salah satu siswa berprestasi disini."

"Hemm... Rasanya senang banget bisa sekelas sama lo bitch. Kita liat aja siapa yang bakal berhasil milikin Reygan."

"Kalau gitu saya pamit, Pak. Semoga Bapak menikmati hari yang panjang ini," ucap Safira kemudian berlalu dari ruangan Kepsek.

Sementara itu di kelas XI IPA 1, keributan kembali tercipta saat gosip kedatangan murid baru pindahan Brazil akan masuk ke kelas mereka. Rayina sendiri bersikap acuh tak acuh mengetahui hal itu. Ini bukan pertama kali baginya mendapat teman pindahan dari luar Negeri. Bahkan saat SMP cewek itu pernah belajar di luar Negeri. Maka tak heran jika dirinya terlihat biasa saja. Baginya, pilihan yang paling tepat untuk meladeni taman-temannya yang rubut sana-sini adalah belajar dan mempersiapakan diri menghadapi perlombaan yang akan ia ikuti 1 ke depan.

Setelah keributan panjang itu berlalu, Pak Nano selaku wali kelas masuk ke kelas mereka diikuti oleh siswi baru di belakangannya. Deskripsi pertama yang diberikan para murid XI IPA 1 kepada siswi baru itu adalah cantik dan menawan.

"Selamat pagi anak-anak."

"Selamat pagi, Pak!!!"

"Baik. Kalian pasti udah tau mengenai kabar kepindahan murid baru di sekolah ini. Dan sekarang, murid itu ada di kelas kita tepatnya di samping Bapak. Dia adalah murid pindahan dari Brazil. Bapak harap kalian bersikap welcome sama dia," tutur Pak Nano memperkenal cewek itu.

"Sekarang Bapak berikan kesempatan kepada kamu untuk memperkenalkan diri," lanjutnya  beralih memberikan kesempatan kepada cewek itu untuk memperkenalkan diri di depan kelas.

Sambil tersenyum, Safira melangkah ke depan agar teman-temannya bisa melihat wajah cantiknya. Dirinya terkekeh pelan saat pujian banjir menimpanya saat itu juga. Sesaat mata cewek itu menelusuri kelas barunya. Hingga atensinya fokus teralih kepada seorang cewek yang sedang membaca dan sepertinya bersikap biasa saja menyambut kedatangannya.

"Cih! Ternyata lo nggak seperti yang gue kira, Ray. Gue pikir lo lemah tapi ternyata lo cukup hebat."

"Ohh iya, kenalin nama gue Safira Andiraini Smirt. Panggil aja Safira," ucap cewek itu dengan ramahnya.

"Kalau begitu kamu bisa duduk di kursi yang kosong di belakang," kata Pak Nano. "Karena semuanya udah beres, Bapak pamit keluar. Semoga kalian senang sama kedatangan Safira yah."

Seperginya beliau, Safira melangkah menuju bangkunya. Saat berada di dekat Rayina, cewek itu melirik sinis ke arahnya.

"Ray, kok kayaknya dia nggak suka sama lo? Lo kenal sama dia?" tanya Dinda.

Reygan & Rayina (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang