12. Udah lurus, belum?

5.2K 668 39
                                    

Aku kayanya bakal fokus update ini dulu deh wkwk sampe tamat, setelah itu baru lanjut ke ceritanya Yasa.

Nah Secret pregnancy, pelan-pelan update kok wkwkw. Cuma lagi fokus disini dulu.

Yang mau lihat Visualnya Andi sama Cesar bisa, di paling bawah ada!

Yuk Di follow akunku (。•̀ᴗ-)✧

***

Neva benar-benar melakukan apa yang menjadi tekad dan janjinya. Nyatanya, sekarang dia sedang tidur berdampingan dengan, Winwin. Wajah mereka berdua begitu dekat, sangat dekat. Hanya saja, Winwin masih memejamkan mata, sementara Neva sudah lebih dulu bangun dan menikmati pahatan yang maha indah ini.

Azan subuh sudah berkumandang, namun Neva belum mau beranjak dan masih menatap Winwin dengan seksama. Dia menanti waktu yang tepat untuk membangunkan suaminya itu. Perlahan tapi pasti, Neva mendekatkan bibirnya, sangat dekat, makin dekat ....

PTAK!

"Aw!"

Neva segera menyentuh dagunya yang mungkin saja sudah pindah bentuk, lantaran Winwin yang terbangun dan langsung mendongak, sehingga membuat kepalanya menubruk dagu, Neva.

"Kamu kenapa?!" Winwin segera menyadarkan dirinya dan menatap Neva dengan khawatir, Neva yang kesal hanya menatapnya jengah.

"Aw, sakit banget." Neva gak tau kenapa rasanya bakalan sengilu ini.

"Kamu gak apa-apa?" Tanya Winwin Khawatir.

Neva berdecak, "Gak apa-apa gimana?! Ini, dagu aku bisa pindah posisi tau!" Keluhnya sembari menatap tajam kearah, Winwin.

Pria yang baru saja bangun, dengan muka bantal, dan belek disekitar matanya. Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Maaf, saya gak tau dagu kamu ada diatas kepala saya, lagipula kamu ngapain? Sampai posisi dagu kamu bisa diatas dagu, saya?"

Neva terdiam, gak mungkin juga kalau dia bilang, tadi tuh Neva mau cium keningnya Winwin dengan sayang. Bisa hilang muka Neva, lebih baik dia bangkit sekarang dan bersiap untuk melaksanakan ibadah, wajibnya.

Winwin yang melihat Neva segera pergi, jadi tak enak hati sendiri. Dia segera menyusul Neva, namun wanita itu sudah lebih dulu masuk kedalam kamar mandi.

Sementara itu di dalam kamar mandi, Neva beberapa kali merutuki dirinya kesal. Kenapa dia bisa hampir ketahuan, mana gagal lagi. Apa dia lagi gak direstui, buat bikin suaminya jatuh cinta lagi.

Neva mendengus beberapa kali, "Aku harus gimana, masa nyuekin Mas Winwin?" Wanita itu tampak berpikir keras.

"Tapi kalau aku ajak bicara, dia nanyain lagi masalah tadi?"

"Ah, Neva kenapa kamu bego banget sih?!" Gerutunya kesal seraya melirik gayung dan seger menyiram diri sendiri.

Saat sarapan mereka berdua gak ada yang saling bicara. Yang satu sibuk makan, yang satu malah sibuk sama pikiran sendiri.

Baru satu hari, masa udah gagal aja rencana Neva buat deketin Winwin. Lagipula Pria ini gak peka-peka, orang mah biasanya yang mulai duluan itu pria bukan wanita.

Neva berpikir, sepertinya, Winwin adalah orang yang bingung dalam menentukan gendernya. Terbukti sekarang dia bersikap seperti wanita, yang akan Neva dekati sebagai laki-laki.

Neva lagi gak syuting dunia terbalik, lho ya!

"Mas, mau kemana?"

Neva bertanya begitu Winwin bangkit dari kursinya, setau Neva, hari ini hari minggu, gak mungkin juga kalau Winwin pergi kerja. Memangnya pergi kerja kemana dia?

Innocent Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang