49. Kecewa, bukan marah

4K 539 68
                                    

Kaget kan aku update lagi huhu ini update terpanjang karena hampir 3000 words. Gilak sih kalau ada yang masih belum follow. Ngerii wkwkw canda.
Part emosional pt, 1
Reactionnya ditunggu yhaa wkwk klau ada yang fyp kabarin😘

***

Neva sebenarnya agak penasaran dengan percakapan antara Bu Sanika dan juga Sari. Wanita itu kembali berulah, Neva benar-benar pusing, bagaimana bisa ada orang yang membuat kebohongan sebesar itu?

Langkahnya terhenti tepat saat Neva berada di depan pintu kamar Winwin. Agak ragu sebenarnya untuk Neva masuk ke dalam, tapi karena udah kepalang penasaran sekaligus khawatir.

Ceklek ...

Dia membuka pintu namun hanya melihat keadaan kamar yang kosong. Neva merasa ragu untuk melangkah jauh lebih dalam, namun keraguannya segera ditepis dan langkah kakinya kembali menuntun masuk ke dalam.

Grep!

Neva terkejut bukan main ketika merasa ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Tubuhnya mendadak kaku ketika tangan itu melingkar dengan erat di pinggang Neva.

Dia tau siapa yang sedang memeluknya sekarang. Saat itu juga bulir bening tanpa sengaja jatuh, rasanya luar biasa lega.

"Kamu meninggalkan saya."

Hari dimana Aleta dan Janu datang ke rumah Bu Sanika ...

"Neva?"

Wanita paruh baya itu tampak keheranan dengan ucapan Aleta, kenapa Aleta menyebut Neva sebagai istrinya Winwin?

"Lah iya Mbak Neva, kan istrinya Mas Winwin. Aduh kebetulan banget tadi ketemu di supermarket."

Sementara itu Winwin hanya terdiam, namun satu nama itu terus menghantui pikirannya. Reaksi Winwin yang gelisah membuat mereka semua menjadi was-was.

"Jordan," panggil Bu Sanika.

Pria itu segera menghadap kemudian mendapat tugas untuk membawa Winwin istirahat di kamar, namun Winwin segera menolak.

Dia masih mau menemani Ibunya, sekaligus mencari tau siapa sebenarnya Neva? Apa wanita yang selama ini selalu dia mimpikan, dan selalu menghantui dirinya adalah Neva?

Tentu saja Janu dan Aleta merasa heran. Aleta sampai berpikir apa dia salah bicara, sehingga atmosfer di sekitar mereka sekarang berubah.

Menyadari adanya kegelisahan dari sang tamu, Bu Sanika segera menjelaskan. Sepertinya mereka belum tau tentang amnesia Winwin.

"Kita bicara sambil duduk di ruang tengah," ajak Bu Sanika sopan.

Winwin ikut duduk dan mendengarkan penjelasan dari Aleta beserta Janu. Dilihat dari tampangnya yang kini serius, walau kepalanya terasa migrain sekarang.

"Sebelum saya bertemu kembali dengan putra saya, ada musibah kebakaran. Saya baru tau putra saya ini sudah menikah ketika tidak sengaja melihat kartu keluarganya. Namun ketika ingin memastikan sistem di dukcapil sedang eror."

"Ah itu benar, suami saya sedang memeriksa keadaan di sana. Takutnya ada sinyal hacker dari luar negeri," potong Aleta sejenak, namun setelahnya kembali diam karena sang suami menatapnya tajam.

"Maaf," ucap Aleta.

"Tidak masalah, justru saat ini saya benar-benar penasaran. Tentang istri Winwin, anda tau sesuatu?" Tanya Bu Sanika.

Janu yang daritadi diam akhirnya bersuara, "kami tidak tau pasti sebenarnya apa yang terjadi. Hanya saja dulu, sebelum Bu Sanika menemukan Mas Winwin. Saya dan Aleta memang memperkerjakan beliau menjadi ... Tukang kebun di rumah, lalu saya juga sempat bertemu dengan istri dari Mas Winwin yang bernama Neva, tampak sangat familiar di mata saya," jelas Janu.

Innocent Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang