10. Neva ikut Winwin kerja

5.5K 674 8
                                    

Maaf ya lama update wkwk
Sibuk akutuh!
Yasa belum kesentuh juga ini, tapi baru sempet ketik SP sama AIH doang wkwk

Komentarnya ya bun💚

***

Hari ini hari sabtu, gak tau kenapa Neva pengen banget ikut sama Winwin kerja. Bukan ikutan kerja, lebih tepatnya dia pengen ikut ke tempat kerja, Winwin.

Kebetulan dia gak ngapa-ngapain dirumah. Lagipula gak ada temen buat ngobrol, boro-boro ngobrol, Televisi buat nonton aja gak punya.

Dia udah coba minta izin sama Winwin, berharap suami tercinta yang masih polos dan canggung sama dia itu, mau merestui.

"Boleh ya," ucap Neva dengan mata berbinar, menatap kearah Winwin.

Pria yang saat ini sedang menikmati kopinya di pagi hari, menoleh sembari mengedipkan matanya beberapa kali.

"Jangan, saya gak mau kamu ikut."

Neva berdecak sebal, "Kenapa sih? Aku kan cuma pengen lihat, gimana sih mas itu kalau di tempet kerja. Lagian aku juga bakalan nungguin mas kok, gak kemana-mana, suer deh!"

Winwin kembali menggeleng, "Bukan begitu maksud saya. Walaupun kamu bilang siap nunggu, tapi pekerjaan saya itu berpindah-pindah. Apalagi kalau hari sabtu, hari yang bener-bener gak menentu."

Neva menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sejujurnya dia tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Winwin.

"Pekerjaan berpindah-pindah, Nomaden maksudnya?"

Winwin tampak berpikir keras, karena Neva sudah menyebutkan Nomaden, bukankah dia pernah mendengarnya dan terdengar sangat tidak asing.

"Tunggu dulu, darimana kamu dapat bahasa itu?"

Neva mengendikan bahunya, "Gak tau juga mas, eh iya! Boleh ya aku ikut. Pengen tau lihat gimana mas kerja." Neva menekuk bawah bibirnya.

Winwin menghela nafas, "Nanti kalau kamu bosan, bagaimana?"

"Ck, jangan takut aku bosan. Ngeliatin mas dua puluh empat jam, aku siap!"

Winwin menyembunyikan kejamnya, kemudian mengangguk dengan ekspresi terpaksa. Daripada nanti Neva nekat buat nyusulin dia, berakhir tersesat dan dia ngakuin orang lain jadi suami, mending langsung Winwin izinin aja.

Winwin memang membuktikan ucapannya, dia mengajak Neva untuk ikut ke tempat kerja. Wanita itu gak kalah sumringah, pas Winwin memberhentikan motornya di sebuay rumah mewah.

Neva tampak bertanya-tanya, kenapa Winwin memberhentikan motornya disini. Neva membuka helm dan meletakkannya di spion motor, Winwin.

"Ini tempat kerja pertama saya, seharusnya saya datang cepat, tapi karena kamu terus merengek dan menahan saya, jadilah kita terlambat," Winwin mengatakannya dengan sebuah ekspresi biasa saja, tidak marah maupun kesal, cuma Neva aja yang sedikit merasa tersindir.

"Ya maaf, kalau mas langsung izinin, aku gak bakal ngemis-ngemis minta ikut kali."

Winwin tak menjawab, sebaliknya dia langsung naik ke motor setelah buka pintu gerbang. Gak taunya, Winwin masuki motor kedalam. Neva udah negatif thinking, takut kalau dia ditinggal sama Winwin tercinta.

Neva tampak asing dengan rumah mewah ini. Dia merasa pernah melihat rumah yang lebih besar dari ini, tapi dimana ya?

"Assalamualaikum, selamat pagi mbak, mas, maaf ya saya terlambat."

Neva segera menengok kebelakang, tempat dimana Winwin sedang berbicara entah bersama dengan siapa.

"Wah, siapa yang diajak kesini?" Tanya salah watu wanita yang sedang menggendong seorang bayi.

Innocent Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang