25. Jebakan

4.4K 572 52
                                    

Akhirnya aku update! Kangen sama Mas Winwin dan Mbak Neva ya wkwk
Btw kita udah masuk scene serius sekarang.

Adakah yang penasaran dengan Visual Chana?

Nanti lihat sendiri ya!

***

Perasaan Winwin gak enak. Bawaannya pengen pulang terus entah mengapa, dia mikirin Neva yang mungkin lagi sendirian di rumah.

Winwin juga gak bisa apa-apa karena tugasnya masih belum selesai. Mau cepet pulang, takutnya nanti gaji di potong.

Bang Dodit mendekat, entah kenapa disaat Winwin sedang melamun dia selalu datang seolah menjadi tempat yang bagus untuk berkeluh-kesah.

"Tumben win, lesu banget, istri kamu lagi periode ya?"

Winwin menoleh karena tersentak dengan ucapan Dodit yang tiba-tiba. Orang ini sama sekali tidak pernah membantu, tidak tau saja Winwin sedang berpikir secara serius.

"Ada apa bang?" Tanya Winwin.

Dodit mengernyit, "Lah, kamu yang ada apa? Sehat kan win?" Tanya Dodit.

Winwin mengangguk ragu, "Antara sehat gak sehat, soalnya hati saya udah ada yang bawa sekarang."

Jawaban Winwin membuat jiwa jomblo Dodit terguncang. Mengingat dia yang masih belum ada tambatan hati. Bagaimana mau punya tambatan hati tetap, kalau kerjaannya godain janda kembang. Itu kata Chana yang pernah lihat Dodit bonceng cewek beda-beda setiap bulannya.

"Awas win, nanti kamu liver."

Winwin melirik tanpa minat kemudian bangkit. Gak baik juga kalau duduk-duduk terus, mana diajakin ngobrol sama orang gak berfaedah kaya Dodit.

"Mau kemana, win? Baru aja saya mau tanya kamu, malah main kabur aja."

Winwin tak menjawab, melainkan mengambil pel untuk dia bawa ke kamar mandi. Tugasnya membersihkan kamar mandi kantor jadi tertunda gara-gara Dodit.

Sementara itu Dodit tersentak ketika sebuah tangan menepuk bahunya, ketika Dodit berbalik dia menemukan Chana yang saat ini berdiri dengan tampang aneh.

"Lho Chan, kamu ngapain disini? Bukannya lagi bersihin lantai atas ya?" Pertanyaan Dodit tadi sepertinya tidak digubris oleh remaja lelaki itu.

Karena Dodit punya firasat yang gak enak, dia segera tersenyum kemudian bangkit dan melepaskan tangan Chana yang terasa dingin ketika kulit tangan mereka bersentuhan.

"Misi ya, saya gak pernah ganggu jadi jangan ganggu saya." Dodit langsung pergi gitu aja, dia lari terbirit karena setelah dia berbalik untuk melihat Chana, lelaki itu sudah lenyap.

Memang ya kalau kantor punya rumor serem, seharusnya sudah dia percayai. Mengingat Dodit baru pertama kali ini merasa.

Sementara itu, Chana yang memang tadi bertemu dengan Dodit menggeleng pelan. Pasti Dodit ngira dia setan, soalnya tangan Chana memang dingin karena habis pegang es batu tadi.

Chana langsung pergi setelah melihat Dodit lari, nanti lihat aja Chana bakal ngetawain Dodit yang takut lihat Chana melamun, dan gak balas ucapannya tadi.

***

Neva duduk dengan pandangan kosong. Dia masih gak mengerti dengan kehidupannya sendiri. Kemarin adalah hal yang paling membuat Neva tidak habis pikir.

"Masa sih? Memangnya aku sekuat itu?" Ucap dia dan berdiri di depan cermin sembari bertanya-tanya.

Tok ... Tok ... Tok ...

Innocent Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang