A/N : Aduh, aku kangen banget ngetik Mas Winwin.
Yang tanya Yasa apa kabar, tolong sabar dulu ya ehehe...
Aku masih mau tamatin Secret Pregnancy sama Mas Winwin dulu, hiks. Supaya ceritanya gak ngalur ngidul.
Disini pada baca juga Secret pregnancy kan?
Jujur aku kalau ngetik Mas Winwin, itu tuh untuk mengembalikan Mood aku yang hilang wkwk.
Bacanya pelan-pelan aja!
Btw ada cast baru lho wkwk***
Setelah kejadian kemarin, Winwin sepertinya sedang mendiami Neva. Terbukti ketika pria itu berusaha menghindar, ketika berada di rumah. Bahkan Winwin sengaja tidur di luar.
Hal itu jelas membuat Neva mengerang kesal. Siapa yang gak kesal, kalau suaminya malah mendiaminya tanpa mengatakan sepatah-dua patah kata.
Mana setelah itu Winwin gak kasi penjelasan ke dia, siapa wanita yang kemarin mereka lihat di depan rumah, Mbak Aletta.
Karena memang ikutan kesal dan malas meladeni, Winwin. Neva juga ikut diam, karena biasanya dia akan berusaha untuk membuat Winwin kembali bicara padanya.
Neva kadang sedih, kenapa Winwin seolah-olah memperlakukannya seperti orang, asing.
"Mas, aku mau pergi sama Mbak Mina ke pasar. Kamu kalau mau makan duluan, silahkan."
Neva tidak melihat mata Winwin ketika berbicara padanya. Sengaja, karena dia gak mau luluh sama tatapan polosnya Winwin.
"Ini masih pagi banget, kamu yakin mau pergi?"
Neva menghela nafas, tidak mungkin Winwin mengatakan hal tersebut, padahal Neva berharap kalau Winwin akan mengatakannya. Memang dasar suami tidak perhatian!
Neva memang pergi di rabu pagi yang indah ini, ke pasar. Bukan rabu pagi, tepatnya rabu subuh, karena masih terlalu pagi mereka jalan.
"Tumben mau ikut ke pasar jam segini, nev?" Tanya Mbak Mina yang udah nungguin dia didepan rumah.
Neva menganggukan kepalanya dengan ekspresi lesu, "Ya gitu deh, aku sama Mas Winwin lagi konflik. Males banget lihat mukanya, takut imanku goyah."
Mbak Mina terkekeh juga terkejut, dia kira Winwin kalau Nikah gak akan punya konflik. Maklum, orangnya Alim, rajin, pekerja keras pula.
"Kok bisa, kamu ada masalah apa sama dia?"
Neva diam, seharusnya dia gak menceritakan masalah ini apalagi sampai tetangga tau. Wanita itu menarik kedua sudut bibirnya melengkung membentuk bulan sabit.
"Oh iya Mbak Neva, kemarin, ada gitu 9 hari yang lalu, aku kan pergi jalan-jalan. Gak sengaja ketemu sama Andi, terus si Andi cerita kalau di gang sana rumahnya, Faisal."
Mbak Mina terlihat merinding, "Ngapain kamu bahas orang itu, berbahaya lho. Aku heran, kenapa Pak kapling masih gak mau ngusir bandar narkoba kaya dia."
Neva tampak menganggukan kepala setuju, tapi dia juga penasaran, "Padahal Faisal itu ganteng lho, kaya bule rupanya."
Mbak Mina mengernyit, "Memangnya, kamu sudah pernah melihat, Faisal?"
Neva kembali mengangguk, "Kan kemarin waktu jalan-jalan bareng, Andi. Gak sengaja ketemu dia yang baru pulang."
Mbak Mina membulatkan matanya terkejut, "Kamu yang bener aja Nev, terus gimana? Kamu nggak diapa-apain sama dia kan?"
Neva menggeleng polos, "Nggak sih, memangnya apa yang bisa dia lakukan? Aku gak sendiri kemarin, sama Andi kalau mbak Mina lupa."
Mbak Mina berdecak, "Tetep aja, dia itu berbahaya. Bandar narkoba, kalau kamu lupa," balas Mbak Mina yang setelah itu jalan lenggak-lenggok sambil naikin dasternya yang kepanjangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Husband [END]
Romance"Kamu harus tanggung jawab!" "Kamu siapa?" "Aku istri kamu, masa kamu lupa?" "Buat makan aja saya susah, gimana mau punya istri?" Emang karena lagi apes, gak dapet setoran malah dapet istri dadakan. Imyourput present WARNING⚡ Inget ini Fiksi Start...