Hai! putri update lagi ehehehe
Selang waktunya gak lama kan? Tuh kurang baik apa aku. Mari kita melting berjamaah kawan.Eits sebelum itu jangan lupa di follow akunnya siapa tau tertarik juga sama cerita yang lain di lapak ini. Sama jangan lupa masukin reading list kalian supaya banyak yang tau cerita ini✨💜
***
Neva tersenyum dan mengantarkan Winwin sampai di depan pintu. Awalnya Neva ingin mengantarkan Winwin sampai di depan pagar bambu pekarangan rumahnya, namun pria itu menolak.
"Gak usah ikut ke depan, nanti kamu capek. Setelah ini kamu bisa istirahat, jangan kerja dulu ya."
Neva tersenyum dan mengangguk kemudian mencium punggung tangan Winwin. Pria itu ikut tersenyum dan mengecup pelan kening Neva dengan lembut.
"Kalau gitu Mas Pamit ya, Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam."
Sebelum pria itu benar-benar pergi, dia sempat berbalik dan tersenyum ke arah Neva. Seakan mengatakan kalau dia ingin segera kembali dan memeluk Neva.
Wanita itu ikut tersenyum dan melambaikan tangan. Setelah ini dia harus kembali ke markas. Mengingat ada tugas baru dan mungkin saja mereka akan pergi ke kantor menteri.
Ibu Imelda tumben-tumbenan mau mencari seseorang. Sebelumnya dia tidak tau bagaimana latar belakang kehidupan Ibu Imelda.
"Ibu Imelda senggang siang ini, siapa yang mau pergi kesana buat minta petunjuk?" Tanya Bia setelah bertukar pesan dengan asisten Ibu Imelda.
Faisal dan Reza serentak melirik Neva, namun wanita itu segera menggeleng tanda tidak setuju. Bagaimana bisa dia setuju disaat ada suaminya yang bekerja disana. Kalau ketahuan bagaimana?
Baru juga menikmati indahnya waktu menjadi pengantin baru. Sudah mau cerai saja karena kebohongan yang masih di tutupi oleh Neva.
"Tumben gak mau, biasanya paling semangat Kak."
"Gak ah, skip dulu kamu aja yang pergi sama Faisal."
"Tapi Kak, harusnya kakak yang pergi. Soalnya Ibu Imelda pasti merasa tersinggung kalau bukan kakak yang pergi kesana sebagai ketua."
Ucapan Reza ada benarnya, tapi Neva tidak bisa. Winwin baru bekerja disana hari ini, bagaimana kalau mereka nanti tidak sengaja dipertemukan oleh takdir?
"Ya sudah, kalau Kak Neva tidak bisa pergi. Reza dan Bia kalian berdua bisa pergi kan?"
Reza mengangguk, begitu juga Bia. Mendengar hal itu Neva menjadi tidak tenang. Benar apa kata Reza, Ibu Imelda pasti tersinggung kalau bukan ketua yang pertama kali datang menemuinya.
"Kak Neva kelihatan ragu, jadi gimana kak?"
"Aku dan Faisal yang akan pergi."
Benar saja Neva dan Faisal pergi berdua ke kantor menteri. Sebelum itu Neva memasang masker dan meminjam baju Bia yang terlihat sedikit modis. Neva yang biasanya mengikat rambutnya, kini membiarkannya tergerai.
Faisal sampai pangling melihat Neva yang berpura-pura berdandan seperti Bia. Karena memang tidak ingin ketahuan oleh Winwin. Faisal baru tau kalau Winwin kerja disini, itupun Neva yang minta tolong sama Faisal untuk menjaga keadaan sekitar.
Mereka duduk di ruang tunggu. Neva terus memperhatikan keadaan sekitar dengan was-was. Dia takut kalau melihat Winwin yang tiba-tiba muncul.
"Tenang aja, ini jam makan siang. Kemungkinan besar Mas Winwin gak ada disini, mungkin aja lagi nangkring di warung buat makan siang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Husband [END]
Romance"Kamu harus tanggung jawab!" "Kamu siapa?" "Aku istri kamu, masa kamu lupa?" "Buat makan aja saya susah, gimana mau punya istri?" Emang karena lagi apes, gak dapet setoran malah dapet istri dadakan. Imyourput present WARNING⚡ Inget ini Fiksi Start...