15. Jealous

4.8K 649 15
                                    

Selamat pagi!
Selamat beraktifitas.
Tapi aku yakin kalian masih rebahan wkwkwk

***

Neva sebenarnya pengen cerita ke Winwin, masalah Faisal yang gak sengaja menciduknya pas lagi berdiri di depan kosannya.

Cuma dia ragu, kalau Winwin tau siapa itu, Faisal. Takut aja, nanti dikira Neva selingkuh kan gak lucu. Belum juga punya anak, gak enak kalau selingkuh. Tapi kalau pun punya anak, mana mau Neva berpaling dari Winwin.

Winwin baru pulang, dia mandi dulu sebelum nanti sholat Maghrib, kebetulan Neva lagi periode, dia lebih dulu menyiapkan makan malam untuk mereka.

Neva merasa semakin hari keuangan semakin membaik, tapi Winwin gak pernah memberinya lebih dari uang yang sebelumnya.

Barulah setelah Winwin duduk, Neva tersenyum pada Winwin, dan Winwin merasa kalau senyum Neva itu sangat,  aneh.

"Kamu kenapa, senyum-senyum aneh kaya gitu?" Tanya Winwin.

Neva berdecak, "Dimana letak anehnya, aku senyum karena tau mas habis gajian."

Winwin tampak terkejut, "Oh iya? Kok kamu tau saya habis gajian, ngintip ya?" Tebak Winwin.

Neva menggeleng, "Biasanya Mas kalau habis gajian, pasti bawa sesuatu pulang, kaya sekarang ini. Bawa martabak, pasti habis gajian." Neva memang hanya menebak, lagian hampir lima bulan setelah Nikah ulang, Neva selalu mengamati, Winwin.

"Mas, sebenarnya aku mau cerita sesuatu."

Tatapan Neva berubah serius, hal itu membuat Winwin ikut menatapnya dengan serius juga. Walau Neva sedikit baper lihat wajah Winwin, ini mah fix, Neva jatuh cinta terus sama Winwin.

"Mau cerita, apa?"

"Tadi aku keluar sebentar, jalan-jalan disekitar sini. Suntuk juga dirumah gak ngapa-ngapain, eh dijalan aku ketemu sama Andi," ucap Neva yang sengaja berhenti untuk memastikan ekspresi Winwin berubah apa tidak.

Ternyata, tidak berubah sama sekali. Padahal Neva berharap kalau Winwin mau sedikit cemburu, apalagi mendengar nama lelaki lain. Setidaknya kalau dia merasa Andi tidak mengancam, katakan sesuatu yang membuat Neva lega.

"Terus, kamu tau gang yang ada di belokan kanan kalau mau kerumah pak kapling?" Tanya Neva.

Winwin menganggukan kepalanya, "Nah, aku jalan-jalan sama Andi kesana. Lurus terus, eh ketemu sama jalan buntu. Setelah ketemu jalan buntu, ternyata aku lagi ada didepan kosannya, Faisal."

Winwin mengernyit, "Faisal, siapa itu?"

Neva berdecak sebal, kemudian menggeleng. Winwin yang asli orang sini aja gak tau, lah Neva yang mungkin baru disini malah udah tau duluan.

"Mas gak tau, Faisal?"

Winwin mengangguk, "Yaudah kalau gitu, gak jadi."

Winwin hanya diam, kemudian tidak mengatakan apapun setelahnya. Hal itu membuat Neva kesal, kenapa ini orang selalu bikin dia merasa seolah-olah gak disayang.

Sebenarnya Neva gak tau, kalau Winwin lagi mencoba mengingat-ingat, siapa aja orang yang ada disini. Karena dia cukup asing dengan nama, Faisal.

Mungkin anak kos baru, soalnya Winwin juga gak terlalu mengenal orang sini. Namanya juga sibuk bekerja, mana sempat buat ngurusin, orang.

"Mas, kamu kapan ada waktu luang?" Tanya Neva.

"Kenapa?"

"Gak tau, aku pengen aja kita pergi ke pantai."

Innocent Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang