14. Lelaki Misterius

4.6K 691 95
                                    


Gak tau kenapa, aku lagi nge feel banget sama cerita ini. Ehehe, walaupun komentarnya sedikit, tapi aku yakin kalian pasti bakalan greget sama cerita ini, sama kaya cerita yang lain wkwkw

Oh iya!

Jangan lupa Follow akunku ya! Apalagi kalau kalian mau tambahin ini cerita ke reading list kalian.

***

Neva uring-uringan di rumah. Dia itu bosen banget, tapi kerjaan dia numpuk. Lagi pengen hiburan, gak punya televisi atau handphone buat dia tonton.

Winwin baru aja pergi dua jam yang lalu, biasalah, kerja lembur bagai kuda. Neva bertaruh, kalaupun mereka sudah kaya, Winwin akan tetap bekerja.

Neva masih merendam cucian, dia baru aja mau cuci seprai karena habis bersihin kamar. Neva heran, kenapa kerjaannya gak pernah berubah, itu-itu terus dari kemarin.

Neva mencoba keluar untuk menghirup udara segar, sekalian cari angin. Siapa tau nanti ketemu sama, Mbak Mina, terus gosipan kan lumayan.

Walaupun gak terlalu kenal sama orang-orang disini, lewat gosip, Neva jadi kenal beberapa orang yang bermasalah.

Salah satunya Faisal, pria yang di duga mengonsumsi narkoba. Tapi Neva tidak pernah bertemu dengan pria itu, berharap dia juga gak akan pernah ketemu.

"Mbak Neva!"

Neva memutar bolamatanya jengah, dia sangat kenal suara ini, suara lelaki yang baru aja mau puber dan sekarang mendekat kearahnya.

"Sendirian aja nih," ucap Andi yang sempat berlari dan sedikit ngos-ngosan pas udah deket sama, Neva.

"Ya, menurut kamu, aku sendirian atau ditemani setan?"

"Mana ada, setan gak ada disiang bolong."

"Ada, kamu kan?"

Andi langsung cemberut, "Kenapa bawaannya sensi terus sih mbak? Apalagi kalau lihat aku, padahal aku gak jelek kaya, Cesar."

Neva sedikit menahan tawanya, namun masih tetap terlihat jutek. Dia gak mau image coolnya langsung lenyap karena ngeladenin, Andi.

"Mbak, masih dengan pertanyaan yang tadi, Mbak mau kemana?"

Neva mengendikan bahunya acuh, hal itu membuat Andi kembali cemberut. Kenapa bidadari yang satu ini malah terus bermuka judes terhadapnya, kurang ganteng dan baik apa, Andi?

Sayangnya udah jadi istri orang sih, apalagi istrinya, Mas Winwin. Satu kampung kayanya tau, kalau mereka cukup terkejut mengetahui fakta Winwin menikah dengan, gadis secantik Neva.

"Mbak, jangan lurus terus!"

"Ih, berisik!" Neva segera menengok dan menatap Andi tajam.

"Maaf mbak, tapi ya ... Jangan kesana ya! Soalnya disana jalan buntu, sama deket rumahnya kak faisal. Nanti Mbak ketemu sama dia, terus diapa-apain gimana?"

Neva menelan ludahnya gugup, "Gak perlu takut, kan ada kamu. Masa kamu gak bisa hajar? Cowok kan kamu?" Tatapan Neva berubah meragu, hal itu membuat Andi tersinggung.

"Cowoklah! Sini lah, besaran punyaku apa punya mas Winwin?" Neva jadi ambigu kemudian menggeleng.

"Kamu bicara apa sih, ndi?"

Andi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Udah yu kak, balik yuk, jangan kesini. Ayah aja suka marahin Andi, kalau main-main ke gang ini. Mending kita pergi jalan-jalan aja ketempat lain?" Bujuk Andi.

Emang dasar Nevanya penasaran dan juga punya nyali buat kesana, dia hanya menganggap ucapan Andi hanya angin lalu.

"Astagfirullahaladzhim! Nekat banget jadi cewek, untung ada aku yang temenin," gumam Andi yang mengikuti Neva dari belakang.

Innocent Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang