38. Simulasi Video Call

3.5K 541 30
                                    

Siapa tau ada yang mau mampir cerita baru kawan. Judulnya Amourette. Di lapak sebelah ya, yang jadi main cast, Asahi Treasure.

Btw putri update gan... Pada kangen gak🪁🪁

 Pada kangen gak🪁🪁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




***

"Lain kali, kamu kalau keluar jangan lupa kasi tau Mas. Kalau begini Mas jadi panik kan," Ujar Winwin yang daritadi masih betah berdiri di depan Neva.

Sementara yang lagi kena omel, malah ketawa-ketawa gak jelas. Lihatin Winwin yang bolak-balik di depannya. Neva udah jelasin juga, dia pergi tadi bantuin Cesar sama Andi bagi-bagi beras buat orang yang kurang mampu disekitar mereka.

Kebetulan ada rejeki lebih si Pak Kepala lingkungan. Lagian Winwin ada-ada aja, masa tadi ngajak Andi debat, lah bocah di ajak debat.

"Udah ngomelnya?" Tanya Neva.

Capek juga dengerin Winwin ngomel, padahal gak sebanyak itu. Cuma Winwin ngomong bentar, jeda lagi, ngomong lagi, jeda lagi. Gitu terus sampai Neva lupa kalau mereka belum makan malam.

Winwin menghela nafas, "bukan ngomel, cuma lain kali titip pesan sama Mbak Mina, kalau emang mau pergi. Mas tadi panik, Mas kira kamu diculik atau gimana kan?"

Winwin segera mengambil tempat di samping Neva. Wanita itu tidak menyia-nyiakan kesempatan dan melingkarkan tangannya di lengan sang suami.

"Bukannya gak mau kasi kabar, tapi tadi Mbak Mina lagi pergi beli lemari baru. Jadi gak tau deh, mau laporan sama siapa?" Jawab Neva.

Winwin tampak berpikir, sepertinya tadi dia sudah membawa handphone yang dibeli dengan kredit, di bang Dodit. Neva bergeser saat Winwin bangkit dari tempatnya.

"Mau kemana?"

Winwin gak jawab, Neva mendengus sebal. Setelah itu Winwin datang memberikan satu kotak Handphone yang masih tersegel dengan rapat.

"Karena mas gak mau kejadian ini terulang lagi, lebih baik sekarang kita gunakan ini."

Winwin menyerahkan kotak gawai baru itu kepada Neva. Wanita itu segera mengambilnya dan tersenyum dengan senang. Seenggaaknya dia bisa menghubungi kawan-kawannya tidak terlalu bersembunyi.

"Terimakasih banyak mas! Astaga, Aku gak nyangka mas mau beliin Handphone kaya punya Mbak Mina."

Winwin ikut tersenyum saat melihat raut wajah istrinya yang begitu gembira. Neva bahkan memeluknya dengan senang, hal itu cukup membuat Winwin merasa ikut senang.

Bahagianya Neva, adalah bahagianya Winwin. Kemudian dia melihat Neva tersenyum lagi padanya.

"Mas, ini seriusan buat aku?" Tanya Neva memastikan.

Winwin menganggukan kepalanya, "iya, untuk kamu. Mas takut kalau kejadian tadi terulang. Seenggaknya, Mas bisa tenang kalau dapat kabar dari kamu."

Innocent Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang